Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Daihatsu

Daihatsu Dukung Konservasi Penyu di Kebumen

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) terut berupaya melestarikan populasi dan habitat Penyu Lekang atau Lepidochelys Olivacea di Indonesia.

Penulis: faisal affan | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUN JATENG/FAIZAL M AFFAN
Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra beserta jajaran dan Syarif pengelola tempat konservasi penyu Lekang di Desa Jogosimo, Kabupaten Kebumen, usai meresmikan Pendopo Sahabat Daihatsu, Rabu (1/12/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN -- PT Astra Daihatsu Motor (ADM) terut berupaya melestarikan populasi dan habitat Penyu Lekang atau Lepidochelys Olivacea di Indonesia.

Hal itu menyusul populasinya yang kian menyusut karena telurnya diburu manusia, dan dampak pencemaran sampah di laut.

Hal itu seperti dilakukan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) di Desa Jogosimo, Kecamatan Klirong, Kebumen. Bersamaan dengan acara test drive bersama awak media, ADM memberikan sumbangsihnya dalam bentuk pembuatan pendopo dan sejulah bantuan lain.

Mengangkat tema 'Pilar Hijau Bersama Daihatsu', ADM ingin mewujudkan pelestarian lingkungan di bidang keanekaragaman hayati. Hingga kini, ADM sudah mendukung tujuh lokasi konservasi penyu.

Ketujuh lokasi itu meliputi Pulau Pramuka, Taman Nasional Kepulauan Seribu (2013); Perancak, Bali (2013); Batu Hiu, Pangandaran (2015); Pasir Jambak, Padang (2017); Pantai Binasi, Sibolga (2019); Alun utara, Bengkulu (2020); dan Jogosimo, Kebumen (2021).

Marketing Director ADM, Amelia Tjandra mengatakan, Daihatsu tidak akan membiarkan populasi penyu di Indonesia punah, dengan masa bertelurnya yakni 25 tahun sekali.

"Jadi penyu Lekang yang bertelur di tempat ini hanya akan melakukan proses kembangbiak selama 25 tahun sekali. Parahnya, manusia adalah predator penyu yang paling berbahaya dibandingkan hewan lain," katanya, di sela kegiatan peresmian Pendopo Sahabat Daihatsu, di Jogosimo, Kebumen, Rabu (1/12).

Ia berujar, pihaknya juga ingin konservasi penyu Lekang di Jogosimo, Kebumen, bisa memberikan manfaat edukasi kepada masyarakat.

"Saya percaya tempat ini akan menjadi kawasan destinasi wisata edukasi. Sebab, penyu tidak melakukan kembangbiak di berbagai tempat. Hewan itu hanya akan memilih pantai mana saja yang cocok untuk bertelur, salah satunya di Jogosimo ini," paparnya.

Amelia menuturkan, perjalanan hidup seekor penyu yang semula merupakan hewan peninggalan zaman dinosaurus, menginspirasi misi Daihatsu.

"Kami memiliki misi ingin menjadi salah satu pabrikan otomotif yang terus eksis melintasi zaman. Sama seperti penyu yang tetap bertahan hingga saat ini, meskipun dia sudah ada sejak zaman dinosaurus," ucapnya.

Syarif, pengelola kawasan konservasi Penyu Lekang di Jogosimo, bercerita, sudah merintis konservasi penyu Lekang sejak 2015.

Hal itu karena ia tidak ingin anak cucunya hanya bisa melihat penyu dari dunia maya.

"Saya percaya, jika bisa memperjuangkan populasi penyu, tempat ini akan disorot oleh dunia. Sebab, penyu adalah hewan yang dilindungi, namun rentan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Ketika musim bertelur, telur penyu selalu diambil oleh manusia untuk dijual," tuturnya.

Berkat hasil jerih payah Syarif bersama teman-temannya, tempat konservasi penyu yang diberi nama Rajendra Banawa Sekar itu sudah mendapat dukungan dari Pemkab Kebumen pada 2018.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved