Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Minyak Goreng

Alasan Yeti Tidak Jual Minyak Goreng Curah Lagi

Alasan pedagang sembako di Pasar Lebaksiu Tegal tidak menjual minyak goreng curah lagi.

Tribun Jateng/ Desta Leila Kartika
lapak jualan sembako milik Yeti Ermayani, berlokasi di Pasar Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Rabu (8/12/2021). Terlihat Yeti sedang menunjukkan salah satu merek minyak goreng kemasan yang ia jual.  

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Harga yang masih cukup tinggi dan stok yang susah, membuat pedagang sembako di Pasar Lebaksiu, Kabupaten Tegal Yeti Ermayani, mengaku sudah tidak menjual minyak goreng curah lagi. 

Ia pun beralih menjual minyak goreng kemasan meskipun saat ini harganya juga masih tergolong alami kenaikan. 

Selain harga mahal dan stok menipis, Yeti juga tidak mendapat kiriman minyak goreng curah dari agen langganannya.

Padahal dari sisi konsumen atau masyarakat, sebagian masih ada yang mencari minyak goreng curah meskipun harganya mahal. 

"Kenaikan harga minyak goreng sudah terjadi tiga bulan terakhir, untuk minyak kemasan saat ini harga Rp 20 ribu per liter, padahal dulu harga kisarannya Rp 14 ribu per liter," ujar Yeti, pada Tribunjateng.com, Rabu (8/12/2021).


Meskipun harga minyak goreng alami kenaikan, Yeti mengaku, penjualan di tempatnya malah alami kenaikan dan tidak berpengaruh. 


"Sepanjang saya jualan sembako, harga minyak goreng kali ini yang paling tinggi, dan saya sudah tidak stok minyak curah lagi. Padahal biasanya setiap hari saya selalu stok minyak curah enam jerigen atau setara 90 kilogram dan itu habis, kalau sekarang sama sekali tidak ada alias kosong," ungkapnya.


Beberapa sembako alami kenaikan harga: 


Selain minyak goreng yang alami kenaikan harga, bahan pokok lainnya seperti telur, gula pasir, dan mie instan, juga mengalami hal serupa.


Telur saat ini harga Rp 22 ribu per kilogram, sebelumnya Rp 26 ribu per kilogram. 


Meskipun ada penurunan harga, tapi masih tergolong mahal karena normalnya Rp 18 ribu per kilogram.


Gula pasir saat ini harga Rp 12.500 per kilogram sebelumnya Rp 11 ribu per kilogram.


Mie instan harga satu pcs atau ecerannya naik Rp 100, jadi per dus alami kenaikan Rp 4 ribu untuk isi 40 bungkus mie instan. 


Jadi yang biasanya dijual katakan Rp 2.300 per bungkus, saat ini Rp 2.400 per bungkus. 


"Saya juga tidak tahu pasti kenapa hampir semuanya alami kenaikan harga, tapi mungkin karena jelang momen natal dan tahun baru biasanya begitu," tandasnya. (dta)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved