Berita Batang

Kenalkan Batik Khas Batang, Pelajar SDN Denasri Wetan 02 Membatik di Galeri Batik Rifaiyah

Puluhan siswa SD Negeri Denasri Wetan 02, Kabupaten Batang tengah asyik menggambar pola yang diinginkan.

Penulis: dina indriani | Editor: moh anhar
TRIBUN JATENG/DINA INDRIANI
Sejumlah siswa sedang asyik membatik di Galery Batik Rifaiyah, Kalipucang Wetan, Batang, Senin (13/12/2021). 

TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Puluhan siswa SD Negeri Denasri Wetan 02, Kabupaten Batang tengah asyik menggambar pola yang diinginkan.

Pola-pola hasil kreatifitas mereka nantinya akan dijadikan sebagai motif batik untuk penilaian akhir semester.

Pihak sekolah memberi ujian membatik tulis langsung di pusat kerajinan batik Rifaiyah.

Baca juga: Gelar Mural Event Mural Tingkat Nasional, Dongkrak Destinasi Wisata Kampung Pelangi di Blora

Baca juga: Penyelundup Sabu Naik Kapal dari Kalimantan, Lempar Kardus ke Truk saat Merapat di Tanjung Emas

Baca juga: Ratusan Lapak PKL di Mijen Semarang Bakal Ditertibkan

Kepala SDN Denasri Wetan 02, Esti Yuni Partiwi, mengatakan, pihaknya sengaja memberi pengalaman langsung cara membatik, dan kegiatan itu adalah ujian praktik mata pelajaran muatan lokal (mulok). 

"Latar belakangnya adalah banyak warga sekitar yang wirausaha batik, itulah kenapa kami pilih membatik dan saya ingin mengenalkan batik khas Batang pada siswa sehingga suatu saat nanti ada regenerasi pengrajin batik," jelasnya, Senin (13/12/2021).

Lebih lanjut, selama ini pembelajaran mulok, khususnya membatik, hanya berlangsung di sekolah.

Media pembelajarannya pun hanya kertas dan pensil warna.

"Nanti hasilnya kami kumpulkan dan beri nilai, hasil paling bagus akan kami pajang, sehingga jadi motivasi siswa lain," imbuhnya.

Salah satu siswa kelas IV, Reyhan Ahmad Reza mengatakan baru pertama kali membatik langsung dengan media kain, sehingga dia sempat gemetar.

"Sempat ndredek, baru pertama kali takutnya nanti ada yang salah atau tidak sesuai yang dimau," tuturnya.

Baca juga: Masih Sering Kena Banjir, Warga Lamper Tengah Semarang Usul Dibuatkan Embung Resapan

Baca juga: Bantuan Bagi Warga Terdampak Erupsi Semeru Terus Mengalir, Kini Giliran dari Polres Karanganyar

Namun rasa canggung itu hanya berlangsung sebentar, berjalanjya waktu dia pun mulai terbiasa.

"Awalnya saja lalu dicoba pelan-pelan tidak gemetar lagi, sudah mulai biasa, ini saya gambar bunga untuk produk batik tulis," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved