Berita Batang
Tolak Relokasi dari Kawah Siglagah Batang, Warga: Selama Kondisi Masih Aman, Masih Bertahan
10 Kepala Keluarga (KK) warga Dukuh Rejosari, Desa Pranten, Kecamatan Bawang, terancam perluasan kawah Siglagah, Gunung Sipandu.
Penulis: dina indriani | Editor: moh anhar
"Sudah ada alat pendeteksi bencana dari PT Geo Dipa, kemudian dari BPBD juga sudah memasang lampu sorot untuk pemantauan jika terjadi longsor, warga juga sudah diberikan beberapa pemahaman terkait simulasi penyelamatan diri jika terjadi bencana," imbuhnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang, Ulul Azmi menjelaskan pemerintah sudah menyiapkan tanah bengkok desa sebagai tempat relokasi, jaraknya sekitar 100 meter dari lokasi semula.
Baca juga: Apesnya Nasib Petani Cabai Banjarnegara, Harga Lagi Naik Malah Dipanen Maling
Baca juga: Polres Wonogiri Kirim Bantuan Korban Erupsi Gunung Semeru
Pihaknya juga sudah mendapat dana pembangunan rumah dari pemerintah pusat.
Bahkan, biaya pembangunan tiap unit rumahnya mencapai puluhan juta rupiah.
Lebih lanjut, dana pembangunan itu sudah dikembalikan ke pemerintah pusat sebab anggaran itu tidak bisa digunakan.
Ia berharap para warga itu berubah pikiran karena pelebaran kawah Gunung Sipandu masih berlangsung.
"Rencananya, proses pemberian dan pembangunan rumah relokasi itu disertai tukar guling lahan warga, namun rencana itu ditolak warga, karena lahan bengkok harus ada penggantinya kalau tidak ada tukar guling ya tidak bisa," pungkasnya. (*)