Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Jembatan Kali Belo Batang Siap Direkonstruksi, Total Rp 9 Miliar Anggaran Disiapkan

Harapan warga Tersono untuk kembali melintasi Jembatan Kali Belo tanpa rasa waswas akhirnya menemui titik terang. 

Penulis: dina indriani | Editor: muh radlis
IST
JEMBATAN KALIBELO - Pemerintah Kabupaten Batang resmi menyetujui Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P), membuka jalan bagi pembangunan ulang jembatan yang rusak diterjang banjir bandang saat rapat koordinasi lintas instansi .Kepala Pelaksana BPBD Batang, Wawan Nurdiansyah, menegaskan bahwa Jembatan Kali Belo akan dibangun ulang secara menyeluruh pada tahun 2026 mendatang. dok Diskominfo Batang 

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Harapan warga Tersono untuk kembali melintasi Jembatan Kali Belo tanpa rasa waswas akhirnya menemui titik terang. 


Pemerintah Kabupaten Batang resmi menyetujui Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P), membuka jalan bagi pembangunan ulang jembatan yang rusak diterjang banjir bandang.


Langkah awal dimulai dengan rapat koordinasi lintas instansi yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang.


Kepala Pelaksana BPBD Batang, Wawan Nurdiansyah, menegaskan bahwa Jembatan Kali Belo akan dibangun ulang secara menyeluruh pada tahun 2026 mendatang.


“Anggaran yang disiapkan dari APBD mencapai Rp9 miliar.


Kami bersama DPUPR akan mendampingi penuh selama proses rekonstruksi,” ujar Wawan pada rilis, Kamis (9/10/2025).


Staf Bidang Jembatan dan Jalan DPUPR Batang, Dwi Muryantono, menyebutkan bahwa proyek ini akan berlangsung selama enam bulan.


Namun, pelaksanaan masih menunggu hasil lelang dan penetapan kontraktor pelaksana.


“Targetnya selesai dalam semester pertama 2026. Kami pastikan kualitas dan ketepatan waktu jadi prioritas,” ucap Dwi.


Selain Jembatan Kali Belo, BPBD juga menyoroti kerusakan infrastruktur di sejumlah desa, terutama jembatan dan jalan yang bukan aset Pemda.


Kendala muncul karena APBD tak bisa digunakan untuk perbaikan aset desa, sementara Dana Desa pun terbatas.


“Solusinya bisa lewat bantuan provinsi, pusat, atau CSR dari swasta. Ada sembilan jembatan dan satu jalan desa yang masuk daftar prioritas, termasuk di Blado dan Bandar,” pungkasnya. (din)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved