Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Peserta BPJS Kesehatan Bisa Pasang Ring Jantung di RSUD Kudus Mulai 2022

Layanan katerisasi jantung (Cath Lab) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Loekmono Hadi Kudus bakal segera bisa dinikmati peserta BPJS Kesehatan.

Penulis: raka f pujangga | Editor: Daniel Ari Purnomo
Tribun Jateng/ Raka F Pujangga
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Kudus, dr Noor Hadi menunjukkan cath lab yang merupakan alat kesehatan untuk pemasangan ring jantung, Rabu (27/10/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Layanan katerisasi jantung (Cath Lab) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Loekmono Hadi Kudus bakal segera bisa dinikmati peserta BPJS Kesehatan.


Direktur RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus, Abdul Aziz Achyar menyampaikan, sudah menerima kunjungan visitasi dari BPJS Kesehatan pusat.


Sehingga alat kesehatan yang telah diajukan sejak 2019 ‎lalu itu bisa dipakai untuk peserta BPJS Kesehatan.


"Dua minggu lalu sudah ada visitasi dari BPJS Kesehatan untuk melihat cath lab ‎kami. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa dipakai peserta BPJS Kesehatan," kata dia, saat ditemui, Selasa (21/12/2021).


Selama ini, alat kesehatan yang bernilai miliaran rupiah itu hanya bisa dipakai pasien umum.


Dengan keluarnya izin tersebut, peserta BPJS Kesehatan tidak perlu ‎dirujuk ke RSUP Dr Kariadi Semarang.


"Kalau cath lab sudah bisa dipakai, tidak perlu merujuk pasien ke Semarang‎," ujar dia.


Sehingga harapannya alat kesehatan itu dapat menjangkau masyarakat lapisan bawah lebih luas.


Berdasarkan informasi, biaya untuk pemasangan satu buah ring jantung cukup mahal mencapai Rp 25 juta.


Sementara itu, Kabid Pelayanan Medik RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus, Mustiko‎ Wibowo memperkirakan penggunaan cath lab tersebut bisa dipakai pada pertengahan Januari 2022.


"Perkiraan pertengahan ‎Januari bulan depan sudah bisa dipakai. Karena jangka waktunya satu bulan setelah visitasi," ucapnya.


Dalam visitasi itu, pihaknya hanya perlu melakukan revisi terkait pembaruan data tenaga medis yang terlibat menangani alat tersebut.


"Karena dulu ini pengajuannya dua tahun lalu, jadi ada tenaga medis yang berubah," ucap dia.


Dia berharap, Kabupaten Kudus dapat menjadi medical tourism bagi pasien yang ingin berobat.


Belum lagi sejumlah alat lainnya yang bakal tersedia di antaranya transcranial magnetic stimulation (TMS).


‎Selama ini, Singapura dan beberapa negara lain jadi rujukan masyarakat yang ingin berobat. Padahal Kudus juga punya alat kesehatan yang mumpuni.


"Ke depan Kudus bisa menjadi medical tourism. Banyak orang bisa berobat ke kudus, jadi tidak perlu ke luar negeri‎," ujar dia. (raf)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved