Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Harga Telur Ayam dan Cabai Rawit Merah Meroket Tinggi, Ini Faktor Penyebabnya

Harga sejumlah kebutuhan pokok, terutama telur ayam dan cabai rawit merah, melambung dalam beberapa waktu terakhir.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: moh anhar
Tribun Jateng/ Idayatul Rohmah
Seorang pedagang sembako di Pasar Karangayu Semarang menunjukkan telur ayam ras, Selasa (26/10/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Harga sejumlah kebutuhan pokok melambung dalam beberapa waktu terakhir.

Diakui sejumlah pedagang di pasar Kota Semarang, kenaikan terutama yakni pada telur ayam ras yang menanjak tajam, bahkan jauh dibandingkan momen Natal tahun lalu.

Pantauan di Pasar Karangayu Semarang, hingga hari ini, Senin (27/12/2021) harga telur ayam masih bertahan di kisaran Rp 32 ribu - Rp 33 ribu per/kilogram.

Baca juga: Polisi Pastikan Pencuri Tanaman Hias di Banyumas Meninggal Gantung Diri Pakai Celana Dalam

Baca juga: Kisah Perjuangan Danar Widianto, Peserta X Factor Asal Purwokerto yang Viral Bawakan Lagu Dulu

"Hari ini harga telur ayam masih Rp 32 ribu perkilogram, kalau perpeti Rp 310 ribu," kata Lilis, satu pedagang sembako di pasar tersebut.  

"Natal tahun kemarin harga telur ayam paling tinggi Rp 27 ribu sampai Rp 28 ribu per/kilogram. Ketika lebaran juga sama, tidak tinggi. Tahun ini lebih mahal lagi," keluh Alif, pedagang lain di Pasar Karangayu Semarang.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah Arif Sambodo mengatakan, kenaikan harga telur ayam memang kerap terjadi saat momen natal dan tahun baru.

Hal itu sebab kata dia, saat momen perayaan Natal dan tahun baru ini permintaan pasar meningkat sehingga turut memengaruhi ketersediaan stok dan harga.

"Tingginya harga telur memang disebabkan karena tingginya permintaan. Tapi ini naiknya masih wajar karena masih sedikit di atas harga acuan, jadi tidak masalah," kata Arif saat dihubungi tribunjateng.com.

Menanggapi melambungnya harga Natal tahun ini dibandingkan dengan biasanya, Arif menyebutkan, tahun ini permintaan pasar semakin tinggi.

Di samping itu, kata dia, turunnya bantuan pangan nontunai bersamaan dengan momen Natal ini juga turut memicu harga telur ayam semakin meroket.

"Alasan lain, tahun kemarin permintaan turun karena kita menghadapi pandemi puncak lagi, sehingga daya beli masyarakat turun. Tahun ini permintaan tinggi berbarengan dengan bantuan pangan nontunai turun, sehingga permintaan akan telur naik," jelasnya.

Adapun rata-rata harga telur di Jawa Tengah, Arif menyebutkan, berkisar antara Rp 29 ribu sampai Rp 30 ribu per/kilogram.

"Kenaikan harga telur ayam merata di seluruh wilayah Jawa Tengah," terangnya.

Selain telur ayam, harga komoditas cabai juga merangkak naik saat momen Natal dan tahun baru ini.

Arif menyatakan, musim penghujan menjadi faktor utama tingginya harga cabai saat ini utamanya terjadi pada jenis cabai rawit merah.

Baca juga: Soroti Banyak Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan, Ini Kata PGRI Jateng

Baca juga: Tanggal 1 dan 2 Januari 2022, Wisatawan yang Berkunjung ke Kudus akan Diputar Balik

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved