Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liputan Khusus

BERITA LENGKAP :  Proses Tahapan Seleksi Masuk PTN Jalur SNMPTN Dimulai

Sebagian besar orangtua siswa ingin anaknya bisa masuk perguruan tinggi negeri tanpa tes, alias melalui jalur Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN)

Dok. Kompas.com
Ilustrasi SNMPTN 

Seperti menjalankan salat sunnah dan puasa sunnah Senin-Kamis.

"Tidak hanya belajar atau fokus saat pelajaran di sekolah saja. Ikhtiar juga bisa dengan menjalankan sunnah-sunnah-Nya.

Padahal di sekolah tidak ada tambahan materi atau jam khusus untuk siswa yang mau lolos di SNMPTN. Pintar-pintarnya siswa aja memanfaatkan jam pelajaran," tegasnya.

Pihak sekolah memberikan pendampingan khusus. Tujuannya supaya bisa memilih jurusan dan perguruan tinggi yang memiliki peluang diterima lebih besar.

"Itu juga disesuaikan dengan minat siswa. Misalkan saya ingin masuk di Fakultas Hukum UGM, itu kalau ada teman yang memilih jurusan yang sama, harus dilihat nilainya apakah di atas atau di bawah kita.

Kita juga harus melihat senior di tahun sebelumnya ada berapa saja yang diterima di jurusan dan perguruan tinggi tersebut. Sehingga ada bayangan kira-kira berapa saja siswa yang kemungkinan diterima," tambahnya.

Tanpa jam tambahan

Peran sekolah sangat penting bagi siswanya agar bisa diterima masuk PTN melalui jalur SNMPTN. Di SMA N 1 Semarang sendiri, para siswa diminta aktif untuk berkonsultasi kepada wali kelas maupun guru BK. Konsultasi diperlukan untuk menentukan apakah ada peluang untuk lolos dalam seleksi SNMPTN.

Waka Kurikulum SMA N 1 Semarang, Sigit Priyanto, mengatakan siswa yang ingin lolos di SNMPTN harus masuk dalam kriteria persyaratan nilai. Bagi sekolah dengan akreditasi A, memiliki kuota 40 persen.

"Kriteria 40 persen adalah rata-rata nilai enam mata pelajaran dari semester satu hingga lima. Yaitu jurusan IPA ada Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Fisika, Kimia dan Biologi. Kalau IPS ada Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Ekonomi, Geografi dan Sosiologi. Dari enam mapel tersebut kemudian dilakukan pemeringkatan untuk mendapatkan 40 persen peringkat atas," tuturnya.

Untuk siswa yang masuk dalam kategori eligible, pihak sekolah tidak perlu memberikan jam pelajaran tambahan.

Jam pelajaran tambahan hanya diperuntukkan bagi siswa yang ingin masuk seleksi SBMPTN, sebab harus menggunakan ujian tertulis berbasis komputer.

"Kalau untuk SBMPTN sekolah punya program bimbingan khusus di kelas XII semester enam. Kalau yang SNMPTN tidak ada, karena itu seleksi jalur undangan dengan menggunakan nilai rapor semester satu hingga lima," tambahnya.

Sebenarnya tidaknya hanya nilai rapor saja yang digunakan untuk bisa lolos SNMPTN. Menurut Sigit, banyak variabel yang diberlakukan namun yang lebih tahu cenderung pihak LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi).

"Tidak hanya rapor, ada akreditasi sekolah, jumlah alumni di universitas tersebut, peringkat UTBK alumni, afirmasi daerah, dan sebagainya. Yang lebih tahu cenderung LTMPT," ucap Sigit.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved