Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Forum Guru

OPINI Ika Diah Kurniawati : Bermain Puzzle Asyik

SETELAH rangkaian pembelajaran di semester gasal, pemerintah melalui dinas pendidikan telah menetapkan bahwa awal pembelajaran semester genap

TRIBUN JATENG/RIFQI GOZALI
Beberapa bocah asyik bermain puzzle di lokasi pengungsian, Balai Desa Jati Wetan Kecamatan Jati Kabupaten Kudus, Rabu (30/1/2019). 

Kemudian potong kardus sesuai pola, lapisi kardus dengan kertas warna agar lebih menarik untuk anak.

Puzzle dapat di isi dengan huruf untuk fase permulaan, merangkai kata dari huruf-huruf yang ada pada kepingan puzzle.

Jika anak sudah mampu membaca kata dengan lancar dapat dilanjutkan dengan puzzle yang berisi kepingan kata untuk dirangkai menjadi kalimat.

Kata yang digunakan adalah yang berada disekitar anak mulai dari bagian-bagian tubuh manusia, hewan, buah atau tanaman yang ada disekitar dan sering dijumpai.

Penggunaan kata benda disekitar akan lebih menarik untuk anak karena mereka akan secara konkrit melihat benda yang mereka baca.

Selain untuk meningkatkan kemampuan membaca anak, puzzle juga dapat digunakan untuk berlatih berhitung.

Kepingan puzzle dapat di isi dengan angka. Pada fase awal dimulai dengan anak mengurutkan angka.

Setelah anak mengenal angka dapat dilanjutkan dengan penjumlahan atau pengurangan angka dengan cara orangtua mendampingi meletakkan angka yang dijumlahkan dan anak mencari kepingan puzzle yang berisi jawaban angka untuk melengkapi puzzle sehingga menjadi puzzle yang utuh.

Kegiatan membuat puzzle dan bermain menggunakan puzzle dapat digunakan oleh orangtua untuk mendekatkan diri kepada anak, agar anak tidak merasa bahwa dirinya di rumah bersama orangtua tapi pikiran dan hatinya terus tertuju pada gadget. Puzzle yang menarik akan membuat anak selalu ingin memainkannya.

Ubah kepingan puzzle sesuai dengan tingkat kemampuan anak. Ubah pula warna kertas yang digunakan pada kepingan puzzle, ajak anak memilih warna agar mereka selalu berpikir bahwa pendapat mereka juga didengar dan digunakan dalam mengambil suatu keputusan.

Dengan hal tersebut maka akan meningkatkan rasa percaya diri anak, saling menghargai pendapat dan rasa tanggungjawab bahwa pendapatnya digunakan.

Pendidikan karakter dalam lingkup keluarga juga sangat penting sebelum anak memasuki bangku sekolah. Jadi media puzzle ini dapat digunakan untuk bermain dan belajar agar anak tidak bosan dan dapat beralir dari gadget.

Puzzle menjadi alternatif pendamping belajar optimal anak agar tidak mengalami ketergantungan terhadap gadget. Inilah solusi atas problem mendasar gadget yang saat ini sudah menjadi bagian dari perkembangan anak generasi digital.

Semoga semakin terbuka kesadaran bahwa tumbuhnya karakter anak tidak hanya menjadi tanggungjawab guru atau sekolah saja namun sinergi bersama orang tua juga menjadi faktor penting dalam menumbuhkan karakter anak yang berkualitas. (*)

Baca juga: Ledakan di Pandeglang Tewaskan 1 Orang, Terdengar hingga 10 Km Dikira Letusan Gunung Anak Krakatau

Baca juga: Hotline Semarang : Pak, Benarkah Ada Penerapan Kurikulum Baru Tahun 2022?

Baca juga: Hotline Semarang : Pak, Benarkah Ada Penerapan Kurikulum Baru Tahun 2022?

Baca juga: Kasus Covid-19 di Semarang Naik, Temuannya dari Sebuah Perkantoran di Pelabuhan

Baca juga: Fokus : Ironi Minyak Goreng

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved