Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Dorong Go Digital, Pemkab Batang Latih Pelaku UMKM Ikut Pengadaan Barang Jasa Blangkon Jateng

Pemerintah Kabupaten Batang mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terlibat dalam memenuhi kebutuhan barang dan jasa Pemerintah daerah. 

Penulis: dina indriani | Editor: moh anhar
Dokumentasi Diskominfo Batang
Bupati Batang Wihaji saat membuka sosialisasi bela pengadaan barang jasa melalui Bangkon Jateng di Aula Bupati, Kabupaten Batang, Senin (24/1/2022). 

TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Pemerintah Kabupaten Batang mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terlibat dalam memenuhi kebutuhan barang dan jasa Pemerintah daerah. 

Pelaku UMKM Batang bisa bersaing melalui Belanja Langsung Toko Online Jawa Tengah (Blangkon Jateng) yang sudah terverifikasi oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP).

Pelaku UMKM juga bisa ikut dalam pengadaan barang dan jasa dengan nilai belanja maksimal hingga Rp 50 Juta per transaksi. 

Baca juga: Foto-foto Penjara di Rumah Dinas Bupati Langkat yang Ditangkap KPK: Orang-orang Diperbudak & Disiksa

Baca juga: Kabar Gembira, Tahun Ini Ketua RT dan RW di Jepara Dapat Bantuan Pemerintah Rp 150 Ribu per Bulan

Pelibatan UMKM dalam pengadaan barang dan jasa, sesuai dengan Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

“Semangat kita agar uang negara ikut berputar di daerah, karena uang negara dibelanjakan produk UMKM. 

Hal ini agar ada percepatan pertumbuhan ekonomi di daerah,” tutur Bupati Batang Wihaji usai membuka sosialisasi bela pengadaan barang jasa melalui Bangkon Jateng di Aula Bupati, Kabupaten Batang, Senin (24/1/2022). 

Lebih lanjut, dijelaskannya Blangkon Jateng merupakan tranformasi digitalisasi budaya kerja dari manual ke digital untuk mendorong UMKM Go Digital. 

Sehingga menjadikan pengadaan lebih inklusif, transparan dan untuk meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri. 

“Kita sosialisaikan caranya, agar pelaku UMKM Batang bisa ikut dalam UMKM di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terintegrasi dengan Blangkon Jateng,” jelasnya. 

Pengadaan barang dan jasa di Blangkon Jateng, akan termonitor transaksi keuangan negara hingga ratusan miliar untuk khusus UMKM. 

“Memang secara administratif Untuk UMKM Daerah bisa dipastikan kalah dengan produk luar daerah oeh karena itu, kita optimalkan UMKM lokal dengan pelatihan - pelatihan secara administratisanya agar bisa bersaing,” terangnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM), Subiyanto mengatakan, belum banyak pelaku UMKM Batang yang ikut dalam pengadaan barang dan jasa melalui Blangkon Jateng yang diinisasi Pemprov Jateng.

“Baru ada sekitar 12 pelaku UMKM yang berupa CV ikut dalam Blangkon Jateng, dengan bermacam produk seperti sabun, masker dan hand sanitazer,” jelasnya.

Baca juga: Kecanduan Judi Online, Bendahara Desa di Batang Gelapkan Bantuan BST Rp 60 Juta, Kini Buron

Baca juga: Pak Kades Batang mumet Bendaharanya Hilang Bawa Uang Desa Rp 100 Juta: dia kecanduan judi online

Produk UMKM harus sudah masuk  dalam daftar E-Katalog, harganya pun sudah tertera dan berikut dengan pajaknya. 

“Tidak hanya CV tapi juga pelaku perseorangan UMKM bisa memasarkan produknya di Blangkon Jateng,” pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved