Manfaat Jahe
Bolehkah Minum Jahe Setiap Hari dan Apa Efek Sampingnya? Simak Penjelasan Berikut
Berikut penjelasan bolehkah minum jahe setiap hari serta efeknya. Jahe sudah terkenal memiliki banyak manfaat baik bagi kesehatan.
Penulis: Adelia Sari | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - Berikut penjelasan bolehkah minum jahe setiap hari serta efeknya.
Jahe sudah terkenal memiliki banyak manfaat baik bagi kesehatan.
Namun meskipun begitu, Anda perlu memperhatikan sejumlah hal ketika mengonsumi rempah ini.
Orang dengan kelainan darah dan sedang mengonsumsi obat warfarin harus hati-hati jika meminum jahe.
Baca juga: Konsumsi Teh Jahe untuk Kesehatan, Berikut Lima Manfaatnya Berdasar Hasil Penelitian
Baca juga: Minum Rebusan Jahe untuk Melenyapkan Lemak di Perut, Pinggang dan Paha, Ini Resepnya
Hal ini karena jahe bisa menyebabkan pendarahan dan pengenceran darah.
Penyakit gula diabetes melitus juga harus hati-hati.
Kandungan jaha bisa meningkatkan efek dari obat penurun gula darah.
Sehingga kadar gula dalam darah bisa anjlok.
Dilansir dari WebMD, jahe dapat memberikan efek samping ringan jika dikonsumsi berlebih.
Mulai dari mulas, diare, sendawa dan perut tidak nyaman.
Wanita menstruasi juga akan mengalami pendarahan lebih banyak jika mengonsumsi jahe.
Selain itu jangan mengonsumsi jahe 2 minggu sebelum dan setelah operasi.
Karena jahe bisa mengencerkan darah dan akan memicu pendarahan saat operasi.
Jahe memang memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan jantung karena bisa membantu menurunkan kolesterol.
Akan tetapi orang dengan kondisi jantung tertentu tidak dianjurkan mengonsumi jahe dalam dosis tinggi.
Karena akan memperburuk kesehatan jantung.
Mengonsumi jahe dianjurkan tidak lebih dari 2 gram sehari.
Jika melebihi dosis tersebut, maka akan menimbulkan efek samping.
Seperti nyeri ulu hati, panas di dada karena asam lambung naik.
Serta bisa menyebabkan diare.
Berikut ini efek samping jahe jika dikonsumsi setiap hari.
1. Pendarahan saat menstruasi
Jahe memang dikenal mampu meredakan nyeri saat menstruasi.
Namun siapa sangka, jahe bisa meningkatkan pendarahan saat haid.
Hal ini karena jahe mengandung asam salisilat yang bersifat antikoagulasi.
Zat ini berperan sebagai pengencer darah alami.
Jika dikonsumi secara berlebihan, perempuan akan mengalami pendarahan dan lemas.
2. Hipoglikemia
Selain darah rendah, penderita gula darah rendah juga dilarang mengonsumsi jahe berlebihan.
Hal ini karena jahe bisa menyebabkan penurunan gula dalam darah.
Jahe juga bisa mempengaruhi kerja obat diabates dan meningkatkan kadar insulin.
Sehingga perlu adanya konsultasi dengan dokter bagi penderita diabetes.
3. Mempengaruhi kinerja jantung
Jika dikonsumsi berlebihan, jahe bisa memperburuk jenis penyakit jantung.
Pastikan dosis tepat saat mengonsumsi rempah satu ini.
Dan jangan berlebihan.
4. Iritasi pada lambung
Jahe bisa merangsang sekresi empedu yang bermanfaat pada lambung.
Akan tetapi jika dikonsumsi saat perut kosong maka rangsangan lambung akan berlebih dan menjadi gangguan lambung atau pencernaan lain.
5. Menimbulkan masalah pencernaan
Tak hanya di lambung, sejumlah organ di saluran pencernaan akan terganggu jika konsumsi jahe secara berlebihan.
6. Alergi
Bagi sebagian orang, jahe bisa menyebabkan alergi jika dikonsumsi.
Seperti gatal, sakit tenggorokan hingga bengkak di area mulut.
Amannya, konsumsi air rebusan jahe atau wedang jahe satu gelas saja dalam sehari.
Bagi yang menderita penyakit khusus, ada baiknya melakukan konsultasi lebih dahulu dengan dokter.
Agar tidak terjadi efek samping buruk kepada tubuh. (*)