Berita Semarang
Membangun Personal Branding, Memulai dari Terampil Mempresentasikan Diri Sendiri
Menjadi seorang guru menjadi pekerjaan yang diinginkan Amalia Ramadani yang baru menyelesaikan pendidikan sekitar 3 tahun lalu.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: moh anhar
"Kita bisa mem-branding diri kita seperti apa, sifat yang positif dan kebisaannya apa, sehingga akan diingat orang memiliki kemampuan yang mereka butuhkan," tutur.
Lila menambahkan media sosial juga menjadi penting untuk membranding diri, baik untuk berbicara maupun mengekspresikan diri.
Ia menekankan untuk berbicara di media sosial tidak boleh mengandung Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA).
Bila ingin dikenal sebagai sosok yang humoris, tampilkan konten yang lucu, sementara bila ingin merepresentasikan perusahaan maupun usaha harus representatif dan bijak dalam setiap ucapan dan tindakan.
Sementara itu, Esti Widsyandari selaku Wakil Ketua Kadin Kota Semarang Bidang Pemberdayaan Perempuan menyatakan pihaknya mengadakan kegiatan pelatihan rutin baik untuk pengurus maupun masyarakat umum.
"Pelatihan untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan sikap dan untuk meningkatkan kemampuan terkait teknologi," tuturnya.
Baca juga: Klarifikasi Inul Daratista Soal Ucapan Terowongan Casablanca pada Lesty Kejora: Awalnya Si Billar
Baca juga: Terkesima Dengan Penampilan Arhan dan Dewangga Komisaris PSIS Janjikan Tambahan Bonus untuk Timnas
Pada pelatihan personal branding dan public speaking kali ini, Esti berharap para peserta menyadari kebutuhan akan kemampuan dan keterampilan untuk berbicara.
Baginya berbicara tak hanya menyampaikan pesan secara jelas dan makna yang disampaikan bisa dipahami oleh kedua pihak.
Terlebih, menurut Esti, sebagai seorang pengusaha harus bisa mempresentasikan produk dan personanya pada publik melalui kemampuan berbicara dan berperilaku. (*)