Berita Semarang
Griya Welas Asih Semarang Tempat Singgah Bagi Para Perempuan Hamil di Luar Nikah
Saat ketiga temannya asyik sesekali bermain handphone, remaja perempuan usia 15 tahun itu, disibukan dengan menggendong anaknya, bayi laki-laki.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf
Hampir seluruh bayi yang telah dilahirkan dibawa pulang oleh ibu dan keluarganya.
Hanya ada dua bayi yang disalurkan ke panti asuhan lantaran ibunya tak mampu merawatnya.
Perempuan asal NTT itu menegaskan, anak-anak yang lahir dari ibu yang singgah di sini tidak bisa diadopsi oleh orang lain.
"Kalau ada yang kami masukan ke panti asuhan itupun juga atas persetujuan keluarga dan kami yang carikan panti asuhan," paparnya.
Para pendamping di Griya Welas Asih selalu menekankan bahwa yang sudah terjadi itu bukan kegagalan dan akhir segalanya.
Justru hal itu adalah langkah pertama untuk hidup yang baru.
Bergerak dengan motto berbagi kasih tanpa membedakan, Griya Welas Asih membantu semua korban dari berbagai agama.
Mereka selalu memegang prinsip kemanusiaan adalah yang paling utama untuk menolong bagi yang membutuhkan bantuan.
"Jika sudah terlanjur kejadian bingung sampai bunuh diri itu justru berbuat dosa. Maka saya bersyukur mereka bisa sampai sini.
Sebab itu sama seperti telah menyelamatkan jiwa baik ibu maupun calon bayi yang tak berdosa," kata wanita yang akrab disapa Mama Rosa itu.
Ia menyebut, para perempuan yang sudah meninggalkan Griya Welas Asih sudah kembali menjalani kehidupannya masing-masing.
Identitas mereka yang betul betul di jaga privasinya sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupannya baik untuk bekerja, sekolah maupun untuk menikah.
"Bayaran terbesar saya yang tak bisa dihitung dengan uang adalah ketika mereka mengabari saya sudah menjalani kehidupan dengan bahagia, itu yang bikin saya menangis bahagia," terangnya.
Wanita yang bekerja staf paruh waktu GBT Kristus Alfa Omega itu selalu berpesan kepada masyarakat jika bertemu dengan orang-orang yang malang seperti perempuan hamil di luar nikah jangan diberi caci maki dan menolak keberadaan mereka.

Baca juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Minggu 30 Januari 2022, Aquarius Kompromi Jika Tak Mau Terus Sendiri
Baca juga: Ini Sosok Felipe Caicedo, Striker Anyar Inter Milan Direkrut dari Genoa
Baca juga: Kunci Jawaban Kelas 4 Tema 7 Halaman 38 39 dan 40 Pembelajaran 5 Keragaman Negeriku
Lebih baik rangkul mereka agar tenang, karena sebenarnya mereka butuh perhatian dan masih punya kesempatan untuk kehidupan baru yang lebih baik.
"Kami sangat berharap masyarakat ketika ada perempuan hamil di luar nikah jangan disingkirkan, dikucilkan.
Carilah jalan keluarnya, hubungkan dengan Yayasan, atau lembaga lain yang mau mengurus anak itu. Kasihan anak dan bayi yang di kandungannya," pesannya.
Ia pun berharap, kesehatan reproduksi terus digaungkan di pendidikan Indonesia.
Pengetahuan tersebut perlu diberikan karena penting untuk mencegah pernikahan dini dan kehamilan di luar nikah.
"Sebenarnya kami juga melakukan kegiatan seminar kesehatan reproduksi ke sekolah-sekolah di Kota Semarang tapi karena pandemi Covid-19 kegiatan itu terhenti," ucapnya. (Iwn)