Berita Nasional
Tidur Alas Kardus Bertarif Rp 30 Ribu, Pengakuan Napi Lapas Cipinang Jakarta, Dibayarkan Tiap Minggu
Menurut WC, kasus jual beli kamar di Lapas Cipinang sudah sejak lama terjadi hingga menjadi "pemasukan sampingan" oknum petugas di lapas itu.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Praktik jual beli kamar tahanan di lembaga pemasyarakatan (lapas), agaknya belum bisa direda.
Sebuah pernyataan mengejutkan kembali datang dari seorang warga binaan yang tinggal di Lapas Kelas I Cipinang Jakarta Timur.
Sebut saja warga binaan yang dimaksud itu bernama WC.
Dia pun secara terang-terangan mengungkap praktik jual beli kamar tersebut.
Baca juga: Ajak 160 Pelajar SD Senang Ikut Vaksin, Ada Wahana Petik Terong di Kebun Lapas Terbuka Kendal
Baca juga: Polda Jateng Sempat Buru Afdian Buronan Napi Lapas Kendal hingga Ke Rumah Istri
Baca juga: Buronan Lapas Kendal Ditembak Mati di Lampung, Afdian Tewas Seusai Rampok Karyawati Bank
Baca juga: DPO Napi Lapas Terbuka Kendal Ditembak Mati di Lampung
WC mengatakan, dia dan sesama narapidana harus membayar uang Rp 30.000 per minggu agar dapat tidur beralaskan kardus.
"Besarnya tergantung tempat tidur yang dibeli."
"Kalau tidur di lorong dekat pot dengan alas kardus, itu Rp 30.000 per satu minggu."
"Istilahnya beli tempat," kata WC seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (4/2/2022).
Kata WC, ada pula narapidana yang harus mengeluarkan uang lebih besar agar mendapatkan tempat tidur yang lebih bagus.
Dalam foto yang diterima melalui Kompas.com, tampak beberapa napi tidur beralaskan kardus.
"Nanti duitnya diserahkan dari ke sipir, di sini seperti itu."
"Kalau untuk tidur di kamar lebih mahal, antara Rp 5 juta hingga 25 juta per bulan."
"Biasanya mereka yang dapat kamar itu bandar narkoba besar," ujar WC.
Menurut WC, kasus jual beli kamar di Lapas Cipinang sudah sejak lama terjadi hingga menjadi "pemasukan sampingan" oknum petugas di lapas itu.
"Mau enggak mau, kami harus bayar buat tidur."