Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penanganan Corona

PTM di Kendal Tetap Jalan Meski Berada di Kawasan Zona Merah Covid-19, Ini Alasan Bupati Dico

Bupati Kendal: pembelajaran di sekolah harus bisa dipertahankan sepanjang tidak terjadi klaster penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/SAIFUL MA'SUM
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Bupati Kendal, Dico M Ganinduto memastikan pembelajaran tatap muka (PTM) tetap berjalan di semua wilayah Kendal.

Termasuk di Kecamatan Kota Kendal yang saat ini berstatus zona merah Covid-19.

Kata Dico, pembelajaran di sekolah harus bisa dipertahankan sepanjang tidak terjadi klaster penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.

Baca juga: Bupati Kendal Ngakak Digombali Emak-emak: Senang sih, yang penting jangan laki-laki

Baca juga: Ini Alasan SMKN 1 Kendal Perbanyak Kelas Industri, Yudi Sebut Lahirkan Banyak Siswa Siap Kerja

Baca juga: BNNK Kendal Tes Urin 75 Santri di Kaliwungu Kendal

Baca juga: Rumah Sakit di Kendal Mulai Siagakan Ruang Isolasi, Terpantau Ada Peningkatan Jumlah Pasien

"Kabupaten Kendal level 1 PPKM, PTM jalan 100 persen," tegasnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (9/2/2022).

Menurut Dico, beberapa temuan guru atau siswa yang terpapar Covid-19 harus dilakukan evaluasi.

Jika temuan bukan klaster sekolah, Dico meminta Disdikbud dan Dinkes untuk mengamankan serta merawat yang terpapar secepat mungkin.

Selanjutnya aktivitas belajar mengajar di sekolah diberhentikan sementara maksimal 5 hari untuk dilakukan tracing kontak erat.

Setelah itu, PTM bisa dibuka kembali.

Namun demikian, pihaknya akan melakukan evaluasi lebih lanjut jika ditemukan klaster penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.

"Intinya, jika temuan kasus Covid-19 ini bukan klaster sekolah, dilakukan antisipasi 3-5 hari."

"Kalau ditemukan klaster sekolah, akan kami evaluasi lagi," jelasnya. 

Bupati optimis PTM bisa terus dipertahankan dengan komitmen bersama menjaga protokol kesehatan oleh semua pihak di lingkungan sekolah.

Karenanya, PTM sangat dibutuhkan untuk mendukung pengembangan SDM yang unggul sebagai ujung tombak pembangunan daerah.

"Di lingkungan sekolah semua tertib."

"Jika klasternya di luar sekolah, sekolahnya boleh ditutup untuk tracing dan testing."

"Jangan tutup kelamaan juga," pinta Dico.

Kepala Disdikbud Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi menerangkan, pihak dinas terus mewanti-wanti kepada semua satuan pendidikan agar tidak lengah protokol kesehatan.

Katanya, PTM tetap berlangsung 100 persen di Kabupaten Kendal dengan memedomani SKB 4 Menteri, selama tidak terjadi lonjakan kasus signifikan di lingkungan sekolah.

"Prinsip kami berharap PTM ini tetap berjalan untuk kemajuan pendidikan Kendal," kata dia kepada Tribunjateng.com, Rabu (9/2/2022).

Sementara itu, tokoh ormas di Kabupaten Kendal, Khusnul Huda meminta kepada Disdikbud agar tidak terburu-buru menutup sekolah di tengah lonjakan kasus Omicron.

Dia meminta, jika ditemukan siswa atau guru positif Covid-19, yang bersangkutan segera ditangani tim medis untuk diobati dan diamankan.

"Kalau ada siswa yang sakit Covid-19, siswanya diobati di rumah sampai sembuh, jangan sekolahnya yang diliburkan."

"Kasihan anak-anak kalau harus belajar daring lagi, mereka sudah belajar daring cukup lama," pinta dia.

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Kendal, Mahfud Sodiq berharap, pelaksanaan PTM di Kendal tetap berjalan dengan protokol kesehatan ketat.

Meskipun saat ini ada sejumlah wilayah berstatus zona merah Covid-19.

Semua itu bertujuan untuk memajukan pendidikan di Kendal, tanpa mengesampingkan protokol kesehatan.

"Jangan sampai pendidikan menjadi tidak berkembang secara baik."

"Karena salah dalam mengambil kebijakan soal penanganan Covid-19."

"Termasuk kebijakan dalam dunia pendidikan," tuturnya. (*)

Disclaimer Tribun Jateng

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunjateng.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).

Baca juga: Jika Ada Siswa Positif Covid-19, Disdikbud Karanganyar Terapkan Skema Ini

Baca juga: Kesaksian Siti Warga Wadas Purworejo: 2 Kali Tanahnya Gagal Diukur, Dilempari Batu Hingga Terjatuh

Baca juga: Menantu Samiyo Hampir Terseret Longsor, Sebelumnya Dengar Retakan Tembok, Langsung Pindah Tidur

Baca juga: Pemuda Cilacap Bikin Rumah Satwa Edukasi, Tamu Boleh Foto Bareng Ular, Gratis

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved