Berita Pekalongan
Sehari Bisa Empat Kecelakaan di Jalan Siwalan Pekalongan, Warga Tandai Lubang Gunakan Cat Semprot
Di Jalan Raya Siwalan Kabupaten Pekalongan sering terjadi kecelakaan, bahkan sehari bisa mencapai 4 kali kecelakaan di lokasi yang sama.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Kecelakaan di jalan raya kerap disebabkan karena kelalaian dalam berkendara dan jalan berlubang atau rusak.
Mirisnya, terkadang jalanan yang rusak tersebut tidak langsung diperbaiki, meski sudah membuat pengaduan.
Bentuk kepedulian terhadap sesama pengendara, warga memberikan tanda menggunakan warna putih di jalan yang berlubang di Kecamatan Wiradesa hingga Siwalan, Kabupaten Pekalongan.
Baca juga: Warga Bengong Lihat Deadpool Bantu Mendorong Karung Pasir Bikin Tanggul Darurat di Pekalongan
Baca juga: Gandeng OPD, Dekranasda Kota Pekalongan Komitmen Bangkitkan UMKM
Baca juga: Pemkot Pekalongan Mulai Susun Rancangan Kerja Pemerintah Daerah 2023
Baca juga: Operasi Prokes Kembali Digiatkan di Pekalongan, Warga Tak Gunakan Masker Wajib Tes Swab Antigen
Ratusan lubang yang menganga di sejumlah jalan Pantura Kabupaten Pekalongan, ditandai menggunakan cat semprot warna putih.
Pantauan Tribunjateng.com, Sabtu (12/2/2022), dua warga Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan memberikan tanda warna putih di jalan berlubang sepanjang Wiradesa-Siwalan.
Muhammad Heri (33), warga Wiradesa mengatakan, ide ini muncul karena keprihatinan melihat jalan berlubang di sepanjang Jalan Wiradesa hingga Siwalan.
"Kebetulan saya sering lewat jalan ini, banyak jalan berlubang."
"Karena cukup membahayakan, saya bersama teman saya, Edi menandai jalan berlubang itu gunakan pilox warna putih," kata Muhammad Heri kepada Tribunjateng.com, Sabtu (12/2/2022).
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk mempermudah pengendara yang melintas di jalan tersebut dan mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan tersebut.
"Memang sering terjadi kecelakaan di sepanjang jalan Wiradesa-Siwalan."
"Lubangnya besar-besar, apalagi kalau malam hari sangat membahayakan sekali," ujarnya.
Dia menceritakan, sudah ada ratusan jalan yang berlubang ditandai warna putih.
Semoga dengan tanda tersebut mempermudah pengendara kalau menghindar, selain itu agar menjadi perhatian untuk diperbaiki.
"Apabila hal ini tidak ada tindaklanjut dari yang berwenang, saya bersama teman-temannya akan menandai lagi jalan-jalan yang berlubang di wilayah Pantura Pekalongan," imbuhnya.

Terpisah, Supriyadi (40) warga Desa Pait, Kecamatan Siwalan mengapresiasi kepedulian warga sebagai sesama pengendara.
"Menandai jalan berlubang gunakan pilok warna putih ini cukup bagus."
"Masih ada warga yang peduli terhadap sesama pengendara."
"Tanda itu untuk antisipasi dan memberitahukan bahwa ada jalan berlubang," katanya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (12/2/2022).
Menurutnya, di jalan raya Siwalan ini memang sering terjadi kecelakaan, bahkan sehari bisa mencapai 4 kali kecelakaan di lokasi yang sama.
"Yang biasa terjadi kecelakaan di jalan sisih utara atau dari Jakarta hendak ke Semarang."
"Setelah melewati jembatan, pengendara tidak mengetahui bahwa ada jalan yang berlubang dan banyak sekali."
"Sehari bisa 3 sampai 4 kecelakaan di lokasi tersebut dan rata-rata pengendara motor," ujarnya.
Supriyadi mengungkapkan, beruntung dalam kecelakaan tersebut belum ada korban jiwa.
"Kami selaku warga meminta dari pemerintah atau instansi terkait, untuk memperbaiki jalan yang berlubang tersebut."
"Sebelum adanya kecelakaan lagi dan merenggut korban jiwa," ungkapnya. (*)
Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 12.000, Data Terkini di Butik Emas Logam Mulia Semarang
Baca juga: Kunjungan Wisatawan Turun 50 Persen di Grojogan Sewu Tawangmangu, Eko Wiyono: Sejak Awal Bulan Ini
Baca juga: Real Madrid Mulai Menggoda Erling Haland, Jadi Target Kedua Setelah Kylian Mbappe
Baca juga: Marc Marquez Ambil Posisi Tercepat Kedua, Berikut Hasil Lengkap Tes Pramusim MotoGP Mandalika