Wawancara Khusus
WAWANCARA : Ketua PWNU Jateng, KH Muzamil : Merawat Jagat Membangun Peradaban
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KH Mohamad Muzamil, memaparkan agenda Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) ke-2
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: Catur waskito Edy
Peserta Muskerwil berasal dari mana?
Peserta Muskerwil berasal dari semua pengurus PWNU Jawa Tengah. Terdiri dari mustasyar, syuriah, a'wan, tanfidziyah, dan perangkat organisasi di tingkat wilayah.
Kemudian semua badan otonom, antara lain GP Ansor, Fatayat NU, IPNU, IPPNU, ISNU, dan Pagar Nusa. Jika ada pemungutan suara, masing-masing hanya mendapatkan satu suara. Kalau di Jawa Tengah ini ada 36 cabang, maka masing-masing memiliki satu suara.
Apa prestasi Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah?
Terus terang, kami sebagai tanfidziyah tidak bisa menilai diri sendiri. Yang bisa menilai adalah syuriah, cabang-cabang dan MWC yang kami khidmati.
Kami manut saja kepada beliau-beliau. Sedangkan tanfidziyah adalah pelaksana. Berkoordinasi dengan badan otonom dan lembaga lainnya.
Adakah anjuran Kiai untuk dakwah di internet?
Alhamdulillah, tanpa kami membuat anjuran. Beliau para kiai sudah menginisiasi. Sudah tumbuh banyak majelis taklim, terutama dari pesantren-pesantren. Ini barokahnya pandemi, karena tidak bisa tatap muka, akhirnya pengajian banyak melalui online.
Bagiamana cegah milenial tidak terjerumus paham radikal?
Yang prinsip, memberikan suri tauladan atau contoh yang baik. Karena yang perlu diutamakan adalah akhlakul karimah.
Dengan akhlak yang baik, yang pernah dicontohkan ulama-ulama terdahulu. Insyaallah efektif untuk membendung paham-paham yang sifatnya intoleransi.
Karena itu persoalan akhlak, perilaku, dan kebiasaan. Orang diuji ketika ada masalah. Ketika tidak ada masalah baik-baik saja. Ketika ada masalah itu baru kelihatan aslinya. Bagaimana karakternya.
Nah, jadi karakter ini yang perlu kita utamakan. Ada satu ungkapan berbunyi "Lisanul hal afshahu min lisanil maqol". Artinya, perilaku atau haliyah itu lebih efektif dari pada kata-kata. (fba)
Baca juga: WAWANCARA : Kombes DR dr Sumy Hastry, Kabiddokkes Polda Jateng : Menguak Tabir Jenazah Bisa Bicara
Baca juga: WAWANCARA : Ketua Karang Taruna Kota Semarang: Ajak Muda-mudi Semarang Berkegiatan Positif
Baca juga: WAWANCARA : Ketua AFK Kota Semarang : Ingin Cetak Banyak Pemain dan Pelatih Berbakat
Baca juga: WAWANCARA : PWI Jateng Meriahkan Hari Pers Nasional dengan Berbagai Kegiatan