Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kecelakaan Semarang

5 Jalur Maut di Semarang, Setahun146 Tewas, di Tanjakan Ini Warga Tak Kaget Lagi jika Ada Kecelakaan

Lokasi tersebut disebut pula sebagai jalur tengkorak lantaran hampir setiap tahun selalu terjadi kecelakaan yang memakan korban jiwa.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
dok Satlantas Polrestabes Semarang.
Tujuh kendaraan terlibat kecelakaan karambol di Jalan Perintis Kemerdekaan, Banyumanik, Kota Semarang, Kamis (3/2/2022). 

Bus meluncur bebas dari arah selatan ke utara atau dari atas menurun ke bawah sampai di jalur pantura. 

Kejadian sebelumnya, truk boks pelat B 9863 HD meluncur bebas di turunan KTI lalu menabrak separator jalan, Kamis (11/2/2021) sore.

Truk berhenti selepas menabrak pagar pabrik Indofood yang berada di seberang turunan KTI.

Kejadian kedua, truk trailer muatan gas alam pelat B 9541 UEK terguling di jalur pantura, Selasa (23/2/2021).

Kedua sopir selamat.

Hanya kerugian materil. 

Menurut Kanit Laka Polsek Ngaliyan AKP Wahono, pihakny telah memberikan imbauan kepada para pengurus sopir di seluruh perusahaan di wilayah Ngaliyan agar memberikan arahan ke sopir.

"Kami tentu jarang bertemu dengan sopir.

Yang sering ketemu itu ya pengurusnya.

Kami minta ke mereka agar melakukan cek and ricek kondisi fungsi rem," paparnya.

Terpisah menurut Endro, kecelakaan di jalur itu dipicu kontruksi jalan begitu menanjak tapi kendaraan yang lewat kendaraan berat.

Pihaknya telah memasang rambu di sepanjang jalur itu. 

Kemungkinan pemasangan pita kejut menjadi persoalan.

Sebab, jalan itu dilewati dua jalur sehingga kendaraan dari arah bawah akan kesulitan.

Semisal dipasang separuh saja, butuh kajian kelaikan jalan.

"Yang bisa kami lakukan adalah menambah rambu lagi," terangnya. 

Ketika cara lain dilakukan seperti mengalihkan arus kendaraan sudah sangat sulit.

Hal itu terbentur persoalan infrastruktur dan geografis jalan.

"Kawasan industri idealnya di kawasan datar seperti di KITW," katanya

Sedangkan warga Tambakaji, Trisno (50) mengatakan, tanjakan KTI memang jadi langganan kecelakaan kendaraan besar di Kota Semarang.

Medan jalan yang menanjak tinggi jadi tantangan para sopir truk untuk menaklukannya.

Sebaliknya saat melintasi jalur tersebut ketika turun juga harus ekstra hati-hati karena pertemuan arus jalur pantura.

"Ya tiap hari mangkal ngojek di sini was-was juga.

Tapi yang penting waspada saja," katanya kepada Tribunjateng.com. 

4. Hanoman

Agya putih pelat B2645SZX disambar truk tangki Pertamina di Simpang Hanoman, Kota Semarang, Rabu (8/9/2021).
Agya putih pelat B2645SZX disambar truk tangki Pertamina di Simpang Hanoman, Kota Semarang, Rabu (8/9/2021). (TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

Petugas Sat lantas Polrestabes Semarang saat olah tempat kejadian kecelakaan di Simpang Hanoman Kota Semarang, Senin (9/11/2020). (Istimewa)
Kawasan Hanoman sebelum dilakukan proyek pelandaian dikenal sebagai jalur tengkorak.

Warga Kota Semarang, Wahyu Setiaji (31) menuturkan, sewaktu melintas di jalur tersebut memang berbeda dengan jalur sebelum dilandaikan.

Pandangan mata ke arah depan lebih leluasa karena tak ada lagi tanjakan sehingga antrian kendaraan di traffic light simpang hanoman jelas terlihat.

Saat ini sekira 200 meter pandangan mata sudah jelas melihat antrian kendaraan di simpang Hanoman.

"Waktu melintas dari arah barat ke timur kami jadi lebih siap di trafict light nyala lampu hijau atau merah sudah tahu."

"Jadi kami bisa lebih cepat memilih apakah akan melaju cepat atau lambat," terangnya.

Proyek pelandaian jalur Hanoman dibagi dalam dua alokasi anggaran. Tahun 2020 anggaran Rp 8,868 miliar, sedangkan anggaran tahun 2021 Rp 7,325 miliar.

Dijelaskan Endro, jalur tersebut kini telah tak ada kecelakaan selepas proyek pelandaian dilakukan. 

"Iya zero accident," paparnya.

5. Watugong Banyumanik

Kecelakaan karambol melibatkan enam kendaraan terjadi di seberang RSU Banyumanik 2 Jalan Perintis Kemerdekaan, Banyumanik, Kota Semarang, Kamis (3/2/2022).
Kecelakaan karambol melibatkan enam kendaraan terjadi di seberang RSU Banyumanik 2 Jalan Perintis Kemerdekaan, Banyumanik, Kota Semarang, Kamis (3/2/2022). (Tribun Jateng/ Iwan Arifianto)

Endro menjelaskan, jalur rawan di Watugong atau di Jalan Perintis Kemerdekaan, Banyumanik rawan kecelakaan lantaran kontur jalan menurun yang panjang.

Bagi pengguna jalan yang tak hafal dengan kontur jalan tersebut hampir dipastikan tidak akan berhenti untuk mendinginkan rem dan mesin.

"Rem kalau panas sudah berbahaya.  Sopir angkutan muatan berat seharusnya tahu di jalur itu rem harus prima," jelasnya.

Pihaknya di bulan Desember 2021, telah memasang rambu flashing, rambu  peringatan dan lainnya.

"Akhir tahun kemarin kami telah memasang rambu-rambu itu," ucapnya. 

Terakhir kecelakaan maut terjadi di jalur itu dengan memakan satu korban jiwa terjadi, Kamis (3/2/2022) sore. 

Kendaraan yang terlibat kecelakaan ada tujuh terdiri dari dua truk, empat mobil dan satu motor.

Ia merinci, dua truk masing-masing satu truk tronton pelat B9767UEU.

Dikemudikan Sumino warga Gentan, Susukan, Kabupaten Semarang.

Truk engkel pelat H8875GA dikemudikan Udrus Eriyawan warga Gebangsari, Genuk, Kota Semarang.

Berikutnya empat mobil terdiri dari Suzuki Baleno hitam pelat G7904MB yang dikemudikan Ihsan warga Kalongan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.

Toyota Avanza warna putih H9358GR dikemudikan Sulaiman warga Pudakpayung, Banyumanik, Kota Semarang.

Toyota Cayla warna hitam pelat H8536TL dikemudikan seorang driver taksi online Muh Khamzam warga Jetis, Bandungan, Kabupaten Semarang.

Lalu mobil BMW X5 warna putih pelat B2216STA yang dikemudikan mahasiswa atas nama Wiliam Karnadi warga Petamburan, Kota Jakarta.

Terakhir, satu pemotor Revo pelat H3014YZ dikendarai Avi Kusmastanto berdasarkan KTP warga Kebonarum, Klaten namun tinggal di Jangli, Kota Semarang meninggal dunia selepas mendapatkan perawatan medis di RSU Banyumanik 2.

Di sisi lain, Endro menambahkan, kota Semarang secara geografis banyak yang naik turun sehingga perlu kewaspadaan para pengguna jalan.

Tak hanya pemasang rambu, pihaknya rutin melakukan ram check atau menguji kelayakan jalan kendaraan.

Kegiatan itu menyasar ke perusahaan angkutan atau ekspedisi yang memiliki kendaraan berat.

"Persoalannya kendaraan berat  yang melintasi Kota Semarang juga berasal dari luar Kota Semarang," imbuhnya.

Sementara itu, Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Sigit memiliki versi tersendiri soal Jalur rawan kecelakaan di Kota Semarang.

"Saya setuju, Silayur, Sigar Bencar, dan seterusnya itu rawan."

"Tapi menurut saya, ada jalur dalam kota yang selama ini terhitung rawan," katanya saat dihubungi, Selasa (8/3/2022).

Menurut Sigit, titik rawan tersebut meliputi sepanjang Jalan Prof Dr Hamka, Ngaliyan hingga RM Hadi Soebeno,Mijen.

"Jalan yang sering dianggap biasa ternyata sering juga terjadi kecelakaan," tuturnya.

Jalur tersebut rawan kecelakaan disebabkan kepadatan arus yang muncul adanya tumbuh pesatnya kawasan pemukiman di dua wilayah tersebut.

Selain itu, jalan dalam kota lainnya seperti Jalan Woltermonginsindi dan Arteri Soekarno-Hatta.

"Jalur pantura Semarang juga sangat rawan, dari ujung barat mulai Urip Sumoharjo sampai ujung timur Kaligawe," tuturnya. (Iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved