Terorisme
Klarifikasi Polri: Dokter Sunardi yang Ditembak Densus 88 di Sukoharjo Berstatus Tersangka Terorisme
Polisi melakukan klarifikasi bahwa dokter Sunardi yang tewas saat aksi penangkapan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror adalah tersangka.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Polisi melakukan klarifikasi bahwa dokter Sunardi yang tewas saat aksi penangkapan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror adalah tersangka terorisme.
Hal itu disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.
Ia menegaskan bahwa dokter Sunardi (SU) yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Jawa Tengah (Jateng) pada 9 Maret 2022 sudah berstatus tersangka terorisme bukan lagi terduga.
Baca juga: 10,8 Juta Pekerja Terdaftar di Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan BPJS Ketenagakerjaan
Baca juga: Chelsea Makin Merana, Kehilangan Keran Pemasukan, Dua Raksasa Spanyol Bisa Dapat Untung Besar
Baca juga: Klasemen Liga 1 Setelah Bali United Menjauh, Giliran Persib Bandung yang Diharapkan Tergelincir
Ramadhan menekankan, sebelum dilakukan penangkapan SU tidak lagi berstatus terduga terorisme.
“Status tersangka, status SU sebelum dilakukan penangkapan adalah tersangka tindak pidana terorisme, bukan terduga,” kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (11/3/2022).
Ramadhan menjelaskan, Sunardi merupakan anggota dari jaringan terorisme Jamaah Islamiyah (JI).
Kemudian, Sunardi pernah menjabat sebagai pimpinan atau Amir Khidmat serta menjadi Deputi Dakwah dan Informasi JI.
Selain itu, Sunardi juga disebutkan sebagai penasehat Amir organisasi teroris JI dan menjadi penanggung jawab Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI).
“Kelima, penanggung jawab Hilal Ahmar Society,” ujarnya.
Ramadhan juga menjelaskan HASI merupakan yayasan atau organnisasi terlarang yang terafiliasi oleh JI.
Menurutnya, HASI bertugas merekrut, mendanai, dan memfasilitasi perjalanan pengikut fts foreign terrorist fighter (FTS) ke Suriah.
“Dan Yayasan ini berdasarkan penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tahun 2015 adalah organisasi terlarang,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Densus 88 menangkap terduga teroris berinisial SU yang belakangan terkonfirmasi sebagai dokter Sunardi sekitar pukul 21.15 WIB pada Rabu (9/3/2022).
Baca juga: LoC Penyaluran PMN di Batang, Menteri Sri Mulyani: Semoga Ciptakan Pertumbuhan Ekonomi Multiplayer
Baca juga: Video Bupati Jepara Lantik 107 Kepala Sekolah
Baca juga: Cerita Dosen di Jerman ke Mahasiswa UIN Walisongo: di Jerman Dilarang Beriklan Politik di Sosmed
Ramadhan mengungkapkan SU tewas dalam proses penangkapan tersebut.