Kelangkaan Minyak Goreng
Kronologi Emak-emak Meninggal saat Mengantre Minyak Goreng di Alfamidi, Bermula dari Sesak Napas
Seorang emak-emak meninggal dunia ketika mengantre membeli minyak goreng di Berau Kalimantar Timur.
Haris mengatakan, petugas langsung menghentikan operasi pasar tersebut karena antrean membludak.
Selain itu, warga yang mengantre tak menaati protokol kesehatan.
"Kemarin kami hentikan sementara karena kondisinya sudah tidak kondusif karena warga juga sudah tidak patuh prokes," kata Haris saat dihubungi, Jumat (11/3/2022).
Haris melanjutkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Perindustrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggau dalam menggelar operasi pasar.
Salah satunya, adalah opsi memberikan kupon khusus bagi warga yang mengikuti operasi pasar murah agar tidak terjadi kerumunan.
Namun, melihat peristiwa yang terjadi kemarin, polisi dan pemerintah daerah akan mencari cara lain agar tak terulang.
"Misalkan jadwal RT A, apabila ada yang datang bukan jadwal RT tempat tinggalnya maka otomatis tidak kita beri," ujarnya, seperti dilansir Tribun Sumsel.
Kadisperindag Kota Lubuklinggau, Surya Darma juga menyampaikan hal senada.
Dia menyebutkan, operasi pasar tersebut dibatalkan sementara karena antusias masyarakat yang sangat tinggi.
Mendag Akui Ada Oknum Menimbun Minyak Goreng
Persoalan minyak goreng hingga saat ini belum mampu diselesaikan oleh pemerintah. Masyarakat masih sulit memperoleh minyak goreng di pasaran.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Luthfi mengatakan, sebenarnya stok minyak goreng yang dimiliki pemerintah cukup bahkan melimpah yang dihasilkan dari penerapan kebijakan DMO (domestic market obligation) dan DPO (domestic price obligation).
"Ini kita bicara seluruh Indonesia, 390 juta liter ini untuk seluruh Indonesia, per kemarin itu sudah 415 juta liter hanya dalam 20 hari," ujar Mendag saat melakukan kunjungan ke Pasar Kebayoran Lama, Rabu (9/3/2022).
Mendag membeberkan ada dua kemungkinan yang menjadi penyebab mengapa minyak goreng langka di pasaran. Pertama, karena kebocoran untuk industri yang kemudian dijual dengan harga tidak sesuai patokan pemerintah. Kedua, ada penyelundupan dari sejumlah oknum.
Baca juga: Prediksi PSIS Semarang vs Bhayangkara FC di Liga 1 Dragan Ungkap Kenapa Laga Tak Akan Berjalan Mudah
Baca juga: Longsor di Bancak Kabupaten Semarang, Jalan Alternatif Menuju Pasar Sidodadi Terputus
Baca juga: Nasib Apes Viki, Jadi Sasaran Program Bedah Rumah Berujung Terlilit Utang Toko Bangunan
"Ini akan saya tindak keduanya menurut hukum," tegas Mendag.