Berita Pekalongan
Angka PMKS Kota Pekalongan Meningkat, Bansos Tak Berpengaruh Signifikan Selama Pandemi
Meskipun, ada upaya meringankan beban di masyarakat melalui bantuan-bantuan, ternyata penurunan PMKS juga belum signifikan di Kota Pekalongan.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Dinsos P2KB Kota Pekalongan sedang dan terus berupaya menekan angka Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PKMS).
Data terbaru akhir 2021, PMKS di Kota Pekalongan mengalami peningkatan.
"PMKS ini ialah seseorang atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan atau gangguan."
Baca juga: Jangan Sampai Kecele, Wisata Pasir Kencana Pekalongan Tutup Tiap Senin, Karena Alasan Ini
Baca juga: BREAKING NEWS : Pohon Tumbang Berumur Puluhan Tahun Timpa 2 Kios Kuliner di Gemek Pekalongan
Baca juga: 3 Lokasi Mistis di Pekalongan: Gedung Bakorwil Hingga GOR Jetayu, Warga Pernah Lihat Gadis Belanda
Baca juga: Pemkot Pekalongan Bakal Bangun TPA Komunal, Gerakkan Warga Kelola Sampah
"Termasuk tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya."
"Sehingga kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani, dan sosial) tidak terpenuhi."
"Ada 26 kriteria PMKS."
"Seperti anak balita terlantar, anak terlantar, fakir miskin, korban penyalahgunaan Napza, penyandang disabilitas atau lansia terlantar."
"Anak yang terlibat masalah hukum, anak jalanan, pengemis, pemulung, dan sebagainya," kata Pekerjaan Muda Sosial Dinsos P2KB Kota Pekalongan, Elly Mukminasti kepada Tribunjateng.com, Selasa (15/3/2022).
Disebutkan Elly, setiap setahun dua kali Dinsos P2KB Kota Pekalongan update data PMKS.
Kemudian, upaya untuk menurunkan PMKS juga dilakukan seperti mendorong Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), memberdayakan panti (RPSBM), sosialisasi kesejahteraan, meningkatkan SDM melalui pelatihan.
Reringankan beban masyarakat melalui bantuan-bantuan, pemberian alat bantu, dan lain sebagainya.
"Sebetulnya dulu angka PMKS perlahan turun, namun karena adanya pandemi, jumlah orang miskin bertambah."
"Meskipun, ada upaya meringankan beban di masyarakat melalui bantuan-bantuan, ternyata penurunan PMKS juga belum signifikan," ucapnya.
Pihaknya mengungkapkan, bahwa selama ini bantuan tak hanya dari daerah yang digelontorkan, tetapi juga dari pusat.
"Kegiatan pelatihan juga, didorong untuk masyarakat yang rawan masalah sosial ekonomi, bahkan berikut modalnya," ungkapnya. (*)
Baca juga: Vaksinasi Mobile Polres Kendal, Polisi Bidik Warga Belum Vaksinasi Booster, Hingga Lingkup RT
Baca juga: Jelang Ramadan di eks Karesidenan Pati, Bulog Bakal Gelontorkan 20 Ribu Liter Minyak Goreng
Baca juga: Liga Santri Dimulai, 14 Tim Berebut Piala Dandim Semarang, Final 19 Maret di Stadion Diponegoro
Baca juga: Pekan Ini, Gubernur Aceh Kunjungi Blora, Bakal Ziarah Makam Potjut Meurah Intan