Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Karanganyar

Ini Potret Tradisi Dukutan Warga Nglurah Karanganyar, Rutin Tiap Tujuh Bulan Selasa Kliwon

Kepala Lingkungan Nglurah, Ismanto menyampaikan, tradisi Dukutan digelar setiap tujuh bulan setiap Selasa Kliwon bertepatan dengan wuku dukut.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
PEMKAB KARANGANYAR
Warga Nglurah Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar menggelar Tradisi Dukutan di Situs Candi Menggung, Selasa (15/3/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Warga lingkungan Nglurah Kelurahan Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar menggelar tradisi Dukutan di Situs Candi Menggung, Selasa (15/3/2022).

Kepala Lingkungan Nglurah, Ismanto menyampaikan, tradisi Dukutan digelar setiap tujuh bulan setiap Selasa Kliwon bertepatan dengan wuku dukut.

Tradisi yang telah turun temurun ini digelar masyarakat lingkungan Nglurah Lor dan Kidul. 

Baca juga: BREAKING NEWS : Laka Karambol di Karanganyar, Libatkan Empat Kendaraan Ini

Baca juga: Sempat Memakan Korban, Lubang-lubang di Jalur Kudus-Demak Karanganyar Diperbaiki Dinputaru Demak

Baca juga: Kejurprov Jateng di Karanganyar, Dua Atlet Binaraga Asal Pati Raih Medali Emas

Baca juga: Pemkab Karanganyar Akan Bantu Rp 150 Juta Untuk Penyempurnaan Data Wakaf

"Sehari sebelum acara, masyarakat mengumpulkan sesaji di tinon atau tempat menaruh sesaji dan tirakatan."

"Saat pelaksanaan, sesaji berbahan jagung dibawa ke situs untuk dilakukan ritual Dukutan," katanya kepada Tribunjateng.com, Selasa (15/3/2022). 

Sesaji itu kemudian digunakan untuk tawur atau disebar di kawasan situs.

Dia menuturkan, ada dua arca di Situs Candi Menggung yang menjadi perlambang Nyai Roso Putih yang merupakan tokoh dari Nglurah Kidul dan Kyai Menggung yang merupakan tokoh Nglurah Lor. 

Warga Nglurah Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar menggelar Tradisi Dukutan di Situs Candi Menggung, Selasa (15/3/2022).
Warga Nglurah Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar menggelar Tradisi Dukutan di Situs Candi Menggung, Selasa (15/3/2022). (PEMKAB KARANGANYAR)

"Dua tokoh ini yang menyatukan warga yang tadinya sering bentrok tawuran, bisa menjadi rukun dan damai sehingga lingkungan Nglurah damai dan tentram," ucapnya. 

Seperti diketahui bersama, Tradisi Dukutan telah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda di Kabupaten Karanganyar.

Itu tradisi selain Mondosiyo Pancot dan Wahyu Kliyu. 

"Dukutan atau bersih desa ini bertujuan supaya masyarakat Nglurah jauh dari bencana, musibah."

"Masyarakat diberi kesehatan, keselamatan, dan rezeki," ungkapnya. (*)

Baca juga: Angka PMKS Kota Pekalongan Meningkat, Bansos Tak Berpengaruh Signifikan Selama Pandemi

Baca juga: Vaksinasi Mobile Polres Kendal, Polisi Bidik Warga Belum Vaksinasi Booster, Hingga Lingkup RT

Baca juga: Jelang Ramadan di eks Karesidenan Pati, Bulog Bakal Gelontorkan 20 Ribu Liter Minyak Goreng

Baca juga: Pekan Ini, Gubernur Aceh Kunjungi Blora, Bakal Ziarah Makam Potjut Meurah Intan

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved