Berita Pembunuhan

Sekeji Apakah Sampai Kombes Polisi Ini Menangis Saat Gelar Perkara? Ternyata Kini Merinding Kisahnya

Pembunuhannya sekeji apa sih, sampai polisi berpangkat Komisaris besar ini menangis dan menahan duka saat release di depan wartawan.

TribunJateng.com/Iwan Arifianto
Direskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandani Rahardjo Puro menahan tangis saat konferensi pers terkait pembunuhan ibu dan anak di Polda Jateng, Jumat (18/3/2022). 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG -- Pembunuhannya sekeji apa sih, sampai polisi berpangkat Komisaris besar ini menangis dan menahan duka saat release di depan wartawan.

Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandani Rahardjo Puro tampak beberapa kali menahan tangis saat konferensi pers pembunuhan ibu dan anak di Kota Semarang kemarin.

Dirinya tak mampu menahan dan menutuipi matanya yang berkaca-kaca.

Berbeda dengan konferensi pers kasus-kasus lainnya yang mana tampak garang, kali ini perwira menengah itu berusaha menahan air mata.

"Kasus ini memang cukup dramatis," terangnya saat konferensi pers di Polda Jateng, Jumat (18/3/2022).

Pak Kombes sebanyak dua kali menahan tangis terutama saat menerangkan kondisi korban MFA yang masih berusia 5 tahun.

Baca juga: Misteri Gunung Mas di Jepara: Banyak Orang Luar Kota Datang untuk Nelik

Baca juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur Dari Mana Asal Usul Kupu-kupu?

Kondisi MFA memang mengenaskan sebab dibuang dari ketinggian sekira 50 meter dalam kondisi telanjang.

Apalagi sebelum meninggal dunia, korban disekap dan dianiaya hingga dibiarkan mati kelaparan.

"Mohon maaf kita berduka terhadap korban. Kita punya anak tentu melihat kasus itu sangat dramatis," jelasnya sembari menahan air matanya jatuh.

Djuhandani memang dari awal kasus itu sangat konsen. Ia bahkan berjanji kepada orangtua korban Sweetha akan mengungkap kasus itu. 

"Sampai kemanapun pelaku akan kami kejar," tuturnya sebelum pelaku ditangkap. 

Ia mengungkapkan, keluarga besar Direktorat Kriminal Umum dan Polda Jateng turut berduka cita kepada korban dan putranya.

"Semoga almarhum dan almarhumah diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, Dony Christiawan Eko Wahyudi (31) pelaku pembunuhan ibu dan anak di area perkebunan bawah jembatan Tol Semarang – Ungaran KM 425, Pudak Payung, Banyumanik, berhasil ditangkap.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved