Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liputan Khusus

2 Tempat Angker di Pati, Ada Bekas Medan Perang Hingga Bekas Rumah Sakit

Di Kabupaten Pati, terdapat sejumlah tempat yang dianggap angker oleh masyarakat.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/Mazka Hauzan Naufal
Pengendara melintas di tanjakan Trowelo, Jalan Raya Pati-Gembong, Selasa (15/3/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Di Kabupaten Pati, terdapat sejumlah tempat yang dianggap angker oleh masyarakat.

Dua di antaranya ialah Tanjakan Trowelo (Kecamatan Gembong) dan RSK Tayu (Kecamatan Tayu).

Banyak cerita-cerita mistis yang jadi kasak-kusuk masyarakat mengenai dua tempat tersebut.

Ternyata, dua tempat yang dianggap angker itu juga punya sejarah yang menarik. Berikut liputannya.

Baca juga: 3 Tempat Mistis Paling Angker Semarang, Ada Pendopo Mahluk Gaib Hingga Makam Kembar

Baca juga: 3 Tempat Penuh Cerita Mistis dan Mitos di Kabupaten Batang, Ada Alas Roban hingga Ujungnegoro

Baca juga: 7 Tempat Angker di Kota Tegal, Ada Sosok Dewi Rantamsari Hingga Larangan Pengantin Baru Melintas

1.Tanjakan Trowelo

Tanjakan menikung ini berada di Jalan Raya Pati-Gembong, turut desa Wonosekar, Kecamatan Gembong.

Lokasinya sekira satu kilometer sebelah timur laut SMPN 1 Gembong.

Di sisi sebelah utara tanjakan ini, terdapat pohon beringin yang diyakini sudah berusia ratusan tahun.

Konon, pohon ini merupakan sarang makhluk halus yang terkadang mengganggu pengendara yang melintas hingga mengalami kecelakaan.

Dalam unggahan akun Facebook Lintas Kudus yang mengabarkan peristiwa kebakaran pohon tersebut pada Oktober 2019 lalu, Hazzan Basry menulis di kolom komentar.

“Saya banyak diceritai orang-orang, katanya di pohon beringin itu banyak hantu."

"Ada yang mengaku pernah lihat wujud pocong tergantung. Tapi saya dari dulu lewat situ tengah malam belum pernah lihat hantu di situ,” tulis dia dalam bahasa Jawa.

Pemerhati sejarah sekaligus jurnalis senior di Pati, Setyo Budi Wibowo (72), menyebut bahwa lokasi ini merupakan bagian dari medan tempur para pejuang dalam menghadapi agresi militer Belanda pascaproklamasi kemerdekaan Indonesia.

Lokasi tersebut menjadi saksi perjuangan para gerilyawan dalam menghadapi agresi militer II Belanda pada 1948-1949.

“Trowelo merupakan jalan utama tentara gerilya yang dikenal dengan Pasukan Macan Putih untuk menuju Markas Komando Muria,” kata pria yang akrab disapa Mbah Bowo ini saat ditemui di kediamannya di Winong, Kecamatan Pati, Rabu (9/3/2022).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved