MotoGP Mandalika
Video Detik-detik Marc Marquez Kecelakaan di Latihan Bebas MotoGP Mandalika, Marshal Diuji
Berikut ini cuplikan sesi latihan bebas kedua (FP2) MotoGP Indonesia Jumat (18/3/2022) siang WIB.
"Kalau dari sisi digital flag dibantu secara manusia juga dengan marshal memegang bendera," kata Direktur Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria, kepada Kompas.com.
"Dari sisi digital flag tak ada masalah, kami sudah mencoba dari hari Rabu. Alatnya sendiri dioperasikan dari Race Control dan berhubungan dengan petugas pemegang bendera di sekitar sirkuit," katanya.
Priandi juga menambahkan, kinerja rescue marshal dalam kecelakaan-kecelakaan tersebut telah memuaskan.
"Terkait rescue marshal tak masalah, hari ini pun kami sudah deploy 400-an marshal yang sebagian sudah bekerja di WSBK dan di pre-season," ujarnya.
"Kemudian, kami juga tambahkan training di kelas dan lapangan. Marshal sama sekali tak ada halangan."
Salah satu hal menarik saat insiden-insiden di Sirkuit Mandalika adalah waktu yang diperlukan bagi para marshal untuk mencapai pebalap yang terjatuh.
Hal ini dikarenakan luasnya area gravel di beberapa titik di sekitar lintasan sehingga ada jarak sekitar 100 meter lebih antara tembok dengan aspal sirkuit.
Baca juga: 2 Tempat Angker di Pati, Ada Bekas Medan Perang Hingga Bekas Rumah Sakit
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Sabtu 19 Maret 2022, Gemini Jangan Terjebak
Baca juga: Detik-detik Tembok SKB Cilacap Jebol Diterjang Banjir
"Ya, memang jarak para marshal dari tembok lintasan ke trek terhitung jauh tetapi itu pertukaran yang memang harus terjadi untuk keselamatan para pebalap," ujar Denny Pribadi, pebalap nasional yang juga berperan sebagai supir safety car pada event-event non balapan di Sirkuit Mandalika.
"Sebagai rider, saya akan senang dengan area run off yang lebih besar ini. Kita juga harus berpikir bahwa area run off yang besar ini akan membuat Sirkuit Mandalika punya potensi pengembangan yang jauh lebih besar dalam 10 tahun ke depan seiring makin cepatnya kecepatan motor dan kemajuan teknologi," tutur pria yang juga memiliki lisensi Clerk of Course untuk event-event nasional ini.
"Hal ini berbeda dari misalnya Sirkuit Sentul yang pengembangannya terbatas oleh minimnya area di sekitar lintasan," ujarnya. (*)