Ibu Bunuh Anak di Brebes
Ibu yang Tega Bunuh Anak Kandung Itu Sempat Pingsan dan Menyerang Tetangga Sebelah Rumahnya
Aksi pembunuhan oleh Kanti Umi (35) terhadap anak kandungnya gemparkan warga Dukuh Sokawera.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: sujarwo
Menurut Iwan, suami pelaku bekerja di Jakarta belum lama atau sekitar enam bulan yang lalu.
Setelah mengetahui peristiwa naas yang menimpa anak-anak dan sang istri, Latif langsung pulang ke rumahnya dan pada pukul 13.00 WIB jenazah sang anak nomor dua yaitu AR (7) dimakamkan di tempat pemakaman keluarga.
"Anak yang meninggal sudah dimakamkan tadi sekitar pukul 13.00 WIB di pemakaman milik keluarga. Karena pada saat kejadian saya termasuk yang menolong, saya melihat ada pisau cutter di TKP," ujarnya.
Sementara itu, tetangga yang lainnya, Sumarti, mengatakan bahwa pada saat kejadian ia termasuk yang menyaksikan karena kebetulan rumahnya tepat berada di depan rumah pelaku.
Ia bahkan sempat menolong anak pelaku yang terakhir EM (5) karena merintih kesakitan, selain itu terdapat luka di bagian leher sampai bawahnya.
"Jujur saya masih tidak menyangka, karena keseharian pelaku ini orangnya pendiam, tidak banyak ngomong, tidak pernah duduk main ke tetangga, dan sangat sayang kepada anak-anaknya. Saya juga tidak pernah mendengar pelaku memarahi anak-anaknya, kelihatan sayang sekali. Makannya warga sini masih sangat shock," kata Sumarti.
Diketahui, pelaku tinggal di rumah bersama bibi dan ketiga anaknya. Sedangkan sang suami bekerja di Jakarta.
Pelaku sebelumnya juga pernah bekerja di Jakarta sebagai makeup artis atau yang berkaitan dengan kecantikan, tapi karena alasan tertentu akhirnya terkena PHK dan kembali ke kampung halaman.
Tapi keduanya (pelaku dan sang suami) merupakan asli warga Desa Tonjong, kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes.
"Kemungkinan pelaku ini kaget antara kehidupan di kota besar dengan desa lalu memicu depresi. Karena orangnya juga pendiam, jarang berinteraksi dengan tetangga, tapi ya kurang tahu pasti kenapanya," imbuhnya.
Warga sekitar masih shock sampai tidak nafsu makan dan takut masuk ke dalam rumah.
Peristiwa pembunuhan yang dilakukan ibu kandung kepada anaknya, menyisakan cerita tersendiri termasuk trauma bagi warga sekitar.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Sumarti, tetangga yang rumahnya tepat berada di depan rumah pelaku.
Nenek berusia 85 tahun yang masih terlihat sangat cerita dan segar ini, mengaku sampai tidak nafsu makan karena terus teringat kejadian pembunuhan tersebut.
Apalagi jika Sumarti mengingat luka yang dialami oleh anak-anak pelaku yang cukup mengenaskan.