Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wawancara Khusus

Ketua Bawaslu Jateng: Bawaslu Antisipasi Netralitas ASN dan Penggunaan Politik Identitas

Berdasar data Pemilu sebelumnya (2019, 2020) netralitas ASN masih ada yang melanggar, fakta ini tetap akan jadi perhatian Bawaslu.

Penulis: Hermawan Handaka | Editor: rustam aji
TRIBUN JATENG/MAMDUKH ADI PRIYANTO
Ketua Bawaslu Jateng, Fajar Saka 

Rapat dengan Komisi 2 DPR RI dan sebagainya penyusunan regulasi tahapan persiapan terkait dengan anggaran Bawaslu RI.

Pasti terlibat dalam proses disfusi mengawasi kegiatan kegiatan KPU pada saat menyusun tahapan.

Untuk memudahkan proses pemilihan adalah terkait dengan bagaimana menyusun regulasi yang mudah dipahami dan regulasi yang tidak disalahpahami oleh banyak pihak.

Artinya ketika menyusun ini sudah berjalan bersama dan nanti sosialisasi juga harapan kami yang dilakukan secara bersama-sama itu bagian yang harus diawasi oleh Bawaslu.

Dan Bawaslu juga menyiapkan peraturan sendiri karena kami harus menyusun perbawaslu.

Untuk Pemilu 2024 masih menggunakan UU No7 tahun 2017. UU 10 tahun 2016. Artinya baik di Bawaslu maupun di KPU sudah ada peraturan KPU dan peraturan Bawaslu tinggal nanti dari hasil evaluasi kita sempurnakan baik dari susunan regulasinya maupun implementasinya.

Masih ada kekhawatiran ASN/PNS tidak netral?

Berdasar data Pemilu sebelumnya (2019, 2020) netralitas ASN masih ada yang melanggar, fakta ini tetap akan jadi perhatian Bawaslu.

Karena ASN punya pengaruh cukup besar. Mereka mengelola anggaran yang mengeksekusi kebijakan kepala daerah.

Dan ingat, kepala daerah adalah kader parpol. Dan potensi untuk menggunakan kekuatan termasuk anggaran daerah untuk kegiatan Pemilu itu masih bisa terjadi. Pasti jadi perhatian Bawaslu.

Apa penekanan pengawasan Pemilu 2024?

Selain soal netralitas ASN juga soal anggaran negara.

Mungkin masih pada masa pandemi banyak program-program pemerintah yang ditujukan untuk pengentasan.

Dan itu harus diwaspadai jangan sampai disalahgunakan untuk kepentingan politik. Bawaslu juga konsen terkait dengan penggunaan politik identitas.

Bisa bicara tentang politik uang?

Iya itu masih rawan. Kami telah membangun desa anti politik uang. Ada sekolah kader partisipatif itu melibatkan anak-anak muda.

Nanti mereka secara literasi membantu mengatasi yang tadi. Kami berharap dengan jejaring mereka juga menyebarluaskan pemahaman soal gerakan anti politik uang di desa.

Kami juga selalu ada patroli pengawasan. (wan)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved