Berita Banjarnegara
Jembatan Desa Jalatunda Banjarnegara Putus, Warga dan Anak-anak Sekolah Menderita
Penderitaan warga Desa Jalatunda Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara bertumpuk. Mereka yang terpuruk karena pandemi, kini harus menderita karena akses
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA -- Penderitaan warga Desa Jalatunda Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara bertumpuk. Mereka yang terpuruk karena pandemi, kini harus menderita karena akses penyeberangan putus pekan lalu.
Jembatan yang menghubungkan Dusun 1 dengan Dusun 2 Desa Jalatunda putus usai diterjang banjir bandang, beberapa waktu lalu.
Padahal, itu akses penting warga Desa Jalatunda dan sekitarnya. Jembatan itu bukan hanya menghubungkan warga antar dusun, namun juga antar desa, dari Desa Jalatunda ke Kalitengah atau sebaliknya.
"Dampaknya akses terputus," katanya
Satam mengatakan, jembatan itu dulunya dibangun melalui program PNPM di tahun 2009. Struktur bangunan jembatan juga mudah rapuh karena tak ditopang tulangan besi yang kuat.
Putusnya jembatan itu membuat kehidupan masyarakat sekitar susah. Bagaimana tidak, tanpa jembatan itu, warga harus memutar jauh sekitar 4 kilometer melalui jalur alternatif.

Dampaknya ke masyarakat juga luas. Jembatan itu bukan hanya menjadi jalur perekonomian, termasuk untuk akses angkutan hasil pertanian. Jalur itu juga menjadi akses siswa menuju sekolah.
Akibatnya, aktivitas perekonomian warga terganggu. Para siswa juga harus memutar jauh untuk mencapai sekolah.
"Siswa ada yang pakai kendaraan. Ada juga yang jalan kaki. Kasihan, " katanya
Ia berharap, pemeritah turun tangan untuk memperbaiki atau membangun jembatan itu agar bisa dilalui masyarakat. Sehingga aktivitas warga kembali normal.
Pemerintah Desa Jalatunda sendiri tak bisa berbuat banyak mengingat banyak dana desa yang dipangkas atau realokasi untuk penanggulangan Covid 19. (*)
Caption jembatan di Desa Jalatunda, Mandiraja putus karena banjir bandang