Berita Blora
Blora Jadi Wilayah Strategis Peredaran Narkoba, Jalur Masuk dari Jawa Timur, Kapan BNNK Dibentuk?
Blora cukup rawan terhadap peredaran narkoba. Bahkan BNNP Jateng sebelumnya, kurir dari Semarang juga ditangkap di Blora.
Penulis: ahmad mustakim | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Pemkab Blora telah dan akan terus berkomitmen untuk mencegah bahaya penyalahgunaan narkotika.
Salah satunya yakni melalui pendirian Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Blora.
Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Blora, Agus Puji Mulyono mengungkapkan, pihaknya sudah menyampaikan kepada Bupati Blora Arief Rohman tentang SK Tim Pembentukan BNNK Blora.
Baca juga: Cara BNNP Jateng Sosialisasikan Kampanye Perangi Narkoba di Blora, Ajak Komunitas Honda Brio
Baca juga: Lomba Mural Nasional Kembali Digelar di Pengkoljagong Blora, Sekaligus Resmikan Kampung Pancasila
Baca juga: Dorong Capaian Nasional, Pemkab Blora Kampanyekan Cinta Produk Dalam Negeri
Baca juga: Miris! Cuma Empat Tempat Hiburan Malam yang Berizin di Blora, Puluhan Lainnya Belum
"Kami sudah sampai tahap revisi ke bagian hukum."
"Itu dilakukan barangkali ada yang perlu dikaji sampai sana," ucapnya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (26/3/2022).
Dikatakannya, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait.
Terkait waktunya masih menunggu bagian hukum.
"Tergantung Sekda, bagian hukum."
"Segera kami masukkan."
"Didoakan saja, supaya kami bisa gerak secepatnya," terangnya.
Disampaikannya, di Jawa Tengah baru 9 kabupaten kota yang sudah mendirikan BNNK.
"Tahun ini jika selesai, kami akan mengajukan organ BNNK," ujarnya.
Kasi Intel BNNP Jateng, Kunarto Marzuki mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan draft SK terkait BNNK Blora.
"Tinggal finalisasi, mungkin tim itu yang bekerja untuk melakukan finalisasi rencana pendirian BNNK."
"Untuk tempat masih dikoordinasikan dengan pihak Kesbangpol," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (26/3/2022).
Diungkapkanya, Blora cukup rawan.
Bahkan pihaknya sebelumnya, kurir dari Semarang juga ditangkap di Blora.
Sebagian masuk dari Jawa Timur, juga dari wilayah Jawa Tengah.
Bahkan secara umum, lembaga pemasyarakatan (LP) masih menjadi episentrum peredaran narkotika.
"Belum lama juga kami ungkap, sama, pengendalinya dari dalam."
"Juga kami lakukan proses penyidikan ulang."
"Itu di mana-mana, tidak hanya di Blora," bebernya.
Pihaknya selalu koordinasi dengan Kemenkumham dalam hal ini divisi kemasyarakatan.
"Jika ada pengendali dari dalam, kami langsung koordinasikan, ambil orangnya."
"Kami proses kembali, sinergitas dengan Kemenkumham," ujarnya.
Tak lupa peredaran yang melibatkan anak juga banyak.
"Kami juga sudah menemukan kasus yang melibatkan anak-anak, baik sebagai pengguna dan kurir," ungkapnya.
Dari data BNN setiap hari 30-50 orang meninggal karena kasus narkoba.
"Untuk masyarakat Blora, kami minta dukungan melakukan pencegahan dan peredaran narkotika di Blora," imbaunya.
Sementara itu, Koordinator HBC, Ahmad Kholid berharap, jika semua peduli, memiliki program sosial yang kiranya bisa diarahkan program yang orientasinya pelayanan masyarakat.
"Monggo bersama perangi narkoba," pungkasnya. (*)
Baca juga: Asyiknya Malam di Kawasan Kota Lama Semarang, Ravi Candera: Kanalnya Dibagusin Bisa Mirip Amsterdam
Baca juga: Aming Bikin Kepo Warganet, Unggah Foto Bersama Ariel Noah dan Luna Maya, Mereka Balikan?
Baca juga: Usia Kandungan Dea Ananda Semakin Tua: Emosi Gue Roller Coaster Banget
Baca juga: Lionel Messi Isyaratkan Bakal Gantung Sepatu, Disebutnya Setelah Piala Dunia di Qatar