Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kriminal

Terungkap Dugaan Penyebab Duel Maut Paman vs Keponakan di Lumajang, Bermula dari Tanah Warisan

Dugaan penyebab duel maut paman dan keponakan di Lumajang Jawa Timur diungkap kepolisian.

Editor: rival al manaf
TRIBUNNEWS
Ilustrasi begal pakai celurit 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dugaan penyebab duel maut paman dan keponakan di Lumajang Jawa Timur diungkap kepolisian.

Perebutan tanah warisan diduga menjadi penyebab pertumpahan darah dalam satu keluarga tersebut.

Dalam duel maut itu sang paman bernama Matrum (45) akhirnya tewas di tangan keponakannya Sandi (35).

Baca juga: Kata Dokter Terawan soal Dipecat dari IDI, Bagaimana Karir ke Depannya?

Baca juga: Link Live Streaming Timnas U-19 vs Korsel Kickoff Sore Ini Pukul 16.30 WIB

Baca juga: Dinding Sepanjang 284 Meter Selatan Stasiun Purwokerto Dilukis dengan Ikon-Ikon Banyumas

Baca juga: Bea Cukai Surakarta Tindak Puluhan Ribu Rokok Ilegal di Wilayah Sukoharjo dan Boyolali

Peristiwa berdarah antara saudara yang menggunakan senjata tajam jenis celurit atau carok terjadi pada, Senin (28/3/2022).

Tragedi berdarah ini terjadi di jalan setapak dekat areal perkebunan sengon di Dusun Sekarmulyo, Desa Tunjung, Kecamatan Gucialit, Lumajang.

Dikutip dari TribunJatim.com, awalnya Matrum (45) warga asal Desa Jatisari, Kecamatan Kedungjajang, Lumajang, yang saat itu merawat pohon-pohon sengon tiba-tiba didatangi oleh keponakannya, Sandi (35).

Sandi saat itu kabarnya emosi sebab ketika ibunya mencari sesuatu di lahan tersebut, harus meminta izin terlebih dahulu kepada Matrum.

Perlakuan ini rupanya menyinggung hati Sandi. Sebab Sandi merasa lahan yang digarap Matrum masih milik keluarganya.

Keduanya pun terlibat adu mulut, itu tidak berhenti di situ.

Sandi yang merasa sakit hati, pulang mengambil senjata tajam jenis celurit.

Lalu dia kembali menemui pamannya untuk mengajak berkelahi.

Celurit keduanya saling beradu.

Akibat adu sabitan celurit ini, leher Matrum tersabit.

Matrum tewas setelah mengalami pendarahan hebat. Sedangkan, Sandi hanya terluka di bagian telinga.

"Setelah kejadian itu, Sandi menyerahkan diri ke Kantor Balai Desa Tunjung," kata Kepala Desa Tunjung, Sari Rosi, Senin (28/3/2022).

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved