Opini
OPINI Aloys Budi Purnomo Pr : Kesalehan Sosial yang Ekologis
BANGSA Indonesia disucikan oleh ritual puasa dua agama yang beriringan. Yang pertama masih sedang berlangsung, yakni ritual puasa yang diselenggarakan
Puasa-puasa yang bersifat fisik, mengurangi makan dan minum, mengekang kecenderungan hedonis-konsumeristis, memangkas sikap egois, diimbangi dengan upaya-upaya positif untuk menumbuhkan kesadaran akan pelestarian keutuhan ciptaan dan lingkungan hidup.
Dalam kesalehan ekologis, umat manusia, apa pun agama dan kepercayaannya, dapat bekerja sama sebagai sarana Allah untuk melindungi keutuhan ciptaan, masing-masing sesuai dengan budayanya, pengalamannya, prakarsanya, dan bakatnya sendiri (Paus Fransiskus, Ensiklik Laudato Si’/LS, 2015, artikel 14).
Kesalehan ekologis dapat dilakukan dengan cara-cara yang sederhana namun penuh makna untuk perawatan lingkungan dan Bumi, rumah bersama.
Contohnya adalah menghindari penggunaan plastik dan kertas, mengurangi penggunaan air, memilah sampah, memasak secukupnya saja untuk dimakan, memperlakukan makhluk hidup lain dengan baik, menggunakan transportasi umum atau satu kendaraan bersama dengan beberapa orang lain, menanam pohon, dan mematikan lampu yang tidak perlu.
Contoh lainnya adalah menggunakan kembali sesuatu daripada segera membuangnya, karena terdorong oleh motivasi mendalam, dapat menjadi tindakan kasih dan kesalehan ekologis yang mengungkapkan martabat kita (bdk. LS 211).
Menurut Paus Fransiskus (LS 212), upaya-upaya yang saya sebut sebagai kesalehan ekologis ini dipastikan akan mengubah dunia. Tindakan tersebut dipastikan menyebarkan kebaikan di masyarakat. Kesalehan ekologis akan selalu menghasilkan buah di luar yang kita lihat dan pikirkan, karena menimbulkan di Bumi suatu kebaikan yang cenderung selalu menyebar, meskipun kadang-kadang tak terlihat.
Tindakan tersebut bahkan dapat memulihkan harga diri manusia, memampukannya untuk hidup lebih penuh dan mendalam serta merasakan bahwa kehidupan di Bumi ini berharga. Maka, haruslah dilindungi, bukan dieksploitasi.
Selamat melanjutkan ibadah puasa bagi umat Katolik. Selamat memasuki bulan Ramadan dan menjalankan ibadah puasa bagi umat Islam. Marhaban ya Ramadan! (*)
Baca juga: Aji Santoso Belum Bisa Move On, Kurang Ikhlas Melihat Taisei Marukawa ke PSIS Semarang
Baca juga: FOKUS : Menjaga Spirit Ramadan
Baca juga: Jelang Ramadan, Bidpropam Polda Jateng Lakukan Pembinaan & Pengetesan Urine Terhadap Personel Polri
Baca juga: Minyak Goreng Curah Langka, Bupati Banyumas Bersama Forkopimda Lakukan Sidak