Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Tradisi Padusan, Antusiasme Wisatawan Berkunjung Ke Umbul Senjoyo Salatiga

Padusan sendiri berasal dari bahasa Jawa adus yang berarti mandi. Makna padusan ini adalah mensucikan diri serta membersihkan jiwa dan raga dalam meny

Penulis: Hanes Walda Mufti U | Editor: m nur huda

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Sejak hari Jumat Umbul Senjoyo Kabupaten Semarang dipadati wisatawan.

Sekitar ribuan wisatawan yang berkunjung ke Umbul Senjoyo karena lakukan tradisi padusan jelang bulan Ramadhan.

Padusan sendiri berasal dari bahasa Jawa adus yang berarti mandi. Makna padusan ini adalah mensucikan diri serta membersihkan jiwa dan raga dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan.

Wisatawan dari Pabelan, Beni menjelaskan ia jauh-jauh dari rumahnya untuk mengajak keluarga serta saudara ke Umbul Senjoyo.

“Karena Umbul Senjoyo juga merupakan ciri khas dari Salatiga, apalagi kan sekarang akhir pekan jadi saya mengajak keluarga serta saudara kesini,” kata Beni kepada Tribunjateng.com, Sabtu (2/4/2022).

Ia datang ke Umbul Senjoyo untuk menjalankan tradisi padusan.

“Apalagi kan besok sudah mulai puasa pertama, jadi saya kesini juga untuk menjalankan tradisi padusan,” tambahnya.

Selain mengobati rasa kangen suasana padusan yang sudah dua tahun ini tidak ada akibat pandemi.

“Sudah dua tahun tidak ada kegiatan padusan disini. Jadi saya datang kesini untuk mengobati rasa kangen,” paparnya.

Selain itu, Warga Tegalwaton, Candra mengungkapkan ia datang ke Umbul Senjoyo untuk meramaikan tempat wisata ini.

“Saya kesini untuk meramaikan dan hanya menikmati keindahan disini saja, karena kan hari ini saya pas libur kerja,” kata Candra kepada Tribunjateng.com.

Sementara itu, Kepala Desa Tegalwaton, Tri Wuryanto mengungkapkan pihaknya tidak menyelenggarakan kegiatan padusan di Umbul Senjoyo.

Akan tetapi karena di Umbul Senjoyo sudah dipadati wisatawan yang melakukan tradisi padusan, pihaknya hanya mengantisipasi kepada apra wisawatan jika terjadi apa-apa.

“Kami disini tidak menyelenggarakan kegiatan ini, tapi kami hanya mengantisipasi serta mengawasi para wisatawan jika terjadi sesuatu yang berakibat fatal,”

Pihaknya bekerja sama dengan Desa Bener untuk mengantisipasi pengamanan serta prokes.

“Saya bekerja sama dengan Desa Bener untuk mengamankan kegiatan yang sudah berlangsung ini sampai selesai serta menghimbau kepada para wisatawan agar tetap jalankan prokes,” tambahnya. (han)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved