Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Vladimir Putin Dikabarkan Idap Kanker Tiroid, Jalani Pengobatan Alternatif Mandi Darah

Presiden Rusia Vladimir Putin diisukan mengalami masalah kesehatan. Putin disebut-sebut mengidap kanker tiroid.

Sasha Mordovets/Getty Images
Vladimir Putin 

TRIBUNJATENG.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin diisukan mengalami masalah kesehatan.

Putin disebut-sebut mengidap kanker tiroid.

Hal tersebut diperkuat berdasarkan laporan dirinya dikunjungi oleh seorang spesialis kanker 35 kali dewasa ini.

Baca juga: Popularitas Presiden Vladimir Putin Naik sejak Invasi ke Ukraina, 83 % Warga Rusia Dukung Tindakannya

Sebuah penyelidikan menemukan, Presiden Rusia tersebut terus-menerus dikunjungi oleh ahli bedah onkologi Yevgeny Selivanov dalam empat tahun terakhir.


Selivanov, yang berspesialisasi sebagai dokter kanker tiroid telah menghabiskan 166 hari bersama Putin di kediaman pribadi Putin, di Sochi.

Hingga akhirnya hal tersebut pun memicu desas-desus bahwa Putin menderita kanker tiroid, dikutip Tribunnews dari standard.co.uk.


Perusahaan media investigasi Proyekt mengatakan temuannya mendukung teori bahwa Putin melancarkan invasi ke Ukraina saat menderita masalah medis.

Itu terjadi setelah rekaman yang menunjukkan wajah bengkak Putin, memicu isu bahwa Putin menggunakan steroid untuk melawan kanker.

Proyekt juga menemukan bahwa dokter spesialis telinga, hidung dan tenggorokan Alexei Shcheglov menghabiskan waktu paling banyak dengan Putin, mengunjungi 59 kali selama 282 hari.

Laporan itu juga menambahkan bahwa dia telah beralih dari pengobatan medis ke pengobatan alternatif seperti mandi darah yang diambil dari tanduk rusa yang dipotong.

 
Sementara itu dikutip dari The Sun, klaim tentang kesehatan Putin tersebut dibantah oleh Kremlin.

Kremlin menyebut sudah biasa para dokter berada didekat Putin.


Selain Dokter Selivanov, pemimpin Rusia itu juga diikuti oleh seorang ahli bedah saraf.

Ada spekulasi luas di Barat bahwa Putin memiliki masalah medis yang serius ketika ia melancarkan perang di Ukraina.

Diyakini keputusan pemimpin Rusia untuk menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022 mungkin dipicu oleh kondisi fisiknya yang buruk.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved