Berita Semarang
Tinjauan ke Pasar Karangayu Semarang, Wali Kota Hendi Dicurhati Mahalnya Harga Daging Ayam
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi bersama jajaran Forkopimda Kota Semarang meninjau harga kebutuhan bahan pokok
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi bersama jajaran Forkopimda Kota Semarang meninjau harga kebutuhan bahan pokok dan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) menjelang Lebaran.
Rombongan meninjau Ada Siliwangi, Pasar Karangayu, dan SPBU Indraprasta, Kamis (21/4/2022).
Wali kota yang akrab disapa Hendi ingin memastikan stok dan harga kebutuhan bahan pokok menjelang Lebaran.
Saat berada di Pasar Karangayu, dia menerima curhatan dari para pedagang daging ayam yang harganya melonjak cukup tinggi.
Baca juga: 2 Gadis Belia Diperkosa dan Dijual Online Rp 500 Ribu, Peristiwa Berawal Kejadian di Pasar malam
Baca juga: Tingkah Konyol Raja Agar Permaisuri yang Menolak Senyum Bisa Tertawa, Tapi Justru Berubah Petaka
"Sebenarnya begini, kan semua tergantung dari keinginan mremonya pedagang. Kalo Tadi kita cek katanya kulakannya Rp 24-25 ribu, posisi ayam hidup. Kemudian, mereka bersihkan mereka jual per kilonya Rp 40 ribu," jelas Hendi.
Melihat kenaikan yang sebelumnya Rp 36 ribu menjadi Rp 38 ribu - Rp 40 ribu, menurut Hendi, pedagang barangkali mremo lebaran
Dia berharap, kenaikan harga daging ayam ini masih bisa terjangkau oleh masyarakat. Dia memastikan daging masih tersedia.
Sedangkan terkait minyak goreng, dia mengatakan, sudah tidak ada persoalan. Stok minyak goreng tersedia, namun dari sisi harga memang mengikuti harga pasar.
Harga minyak kemasan di pasar modern Rp 25.500 per liter.
Adapun harga gula pasir curah Rp 13.400. Pembelian dibatasi dua kiogram per konsumen.
"Harga pasar minyak ditentukan kurang lebih Rp 24 ribu - 25 ribu. Begitu di angka itu stoknya ada kok. Kemarin waktu Rp 14 ribu stoknya hilang tapi itulah Indonesia, kita harus mencintai negara kita. Tapi, stoknya saat ini aman," jelasnya.
Kepala Kejaksaan Negeri Semarang, Emy Munfarida menambahkan, pasokan kebutuhan pokok tersedia banyak. Jikapun terjadi kenaikan masih terbilang normal menjelang Lebaran.
"Jadi, tidak usah khawatir, insyaallah tersedia sampai Lebaran itu saja. Harganya ada kenaikan tapi masih normal, Rp 1.000 - 2.000," ucapnya.
Saat rombongan tiba di Pasar Karanganyu seorang pedagang ayam menyapa Hendi dan menanyakan apakah daging ayam juga mendapatkan subsidi dari pemerintah. Pasalnya, daging ayam merangkak naik tidak hanya menjelang Lebaran saja.
Seorang pedagang daging ayam, Wida mengatakan, harga ayam hidup memang saat ini Rp 25 ribu per kilogram. Setelah disembelih dan dibersihkan, pedagang menjual Rp 40 ribu per kilogram.
"Hampir satu minggu naik karena tidak ada barangnya, permintaan masyarakat masih terus ada. Hanya karena naik, yang biasa beli dua kilo jadi beli satu kilo," katanya. (eyf)