Berita Jateng
Bupati Purbalingga Ungkap Alasan Bandara Soedirman Berhenti Operasi & Kemiskinan Ekstrem di 62 Desa
Salah satu yang menjadi perhatian bupati adalah terkait pembangunan pabrik Bulu mata terbesar di Dunia yang rencananya akan diresmikan tahun ini
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan alasan berhenti beroperasinya Bandara JB Soedirman, adalah karena terpengaruh adanya revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma.
Hal itu disampaikannya dalam acara dialog Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, bersama bupati dan walikota di wilayah Barlingmascakeb dan Bregas Malang di Kawasan Bung Karno, Purwokerto, Jumat (22/4/2022).
"Bandara Soedirman mulai Desember 2021 sampai bulan ini berhenti karena revitalisasi bandara Halim belum selesai.
Sehingga bandara JB Soedirman belum bisa beroperasi karena hal itu.
Tetapi kami telah melakukan upaya kordinasi dengan maskapai lain, yaitu Lion Air dan Batik Air," katanya.
Baca juga: Ganjar Sidak Pasar Wage Banyumas, Temukan Harga Daging Sapi Melonjak
Baca juga: Dialog Bersama Ganjar, Bupati Husein Usul Ada Tol Cilacap Banyumas Hingga ke Purbalingga
Diketahui satu-satunya maskapai penerbangan yang menerima penerbangan di Bandara JB Soedirman, Purbalingga adalah maskapai Citilink.
"Namun demikian Citilink juga ada kendala karena armada.
Kita kemarin sudah kordinasi dengan maskapai Lion air dan Wings air dan harapannya ada pengaktifan bandara pondok cabe, supaya di Purbalingga bisa melayani penerbangan," terangnya.
Pada kesempatan tersebut bupati Tiwi juga mengatakan ada sebanyak 62 desa miskin ekstrem di Purbalingga.
Pemkab Purbalingga mengalami kendala dalam mendata kemiskinan di Purbalingga secara lebih valid.
"Data saat ini masih jauh dari valid di lapangan dan tidak relevan dengan masyarakat miskin.
Oleh karena itu kita berkordinasi dengan RT untuk mendata kemiskinan," terangnya.
Terkait dengan Inovasi ada berbagai macam inovasi yang dilakukan seperti membantu kecukupan pangan melalui program Rantang Berkah untuk lansia sebatang kara.
Termasuk ada bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan jambanisasi air bersih, bantuan penyandang disabilitas, ODHA dan Thalasemia.
"Alhamdulillah Stunting yang tadinya angkanya berada pada 20 persen saat ini 16 persen. Kita berupaya berinteraksi dengan lintas OPD, ada pendamping yang membantu membuat makanan tambahan untuk ibu hamil," ungkapnya.