Hepatitis Misterius
Tanggapi Kasus Hepatitis Akut Misterius, Brebes Kembali PJJ, Tegal Masih PTM Full
Kasus hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak saat ini sedang terjadi di Indonesia.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Kasus hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak saat ini sedang terjadi di Indonesia.
Data terbaru dari Kementerian Kesehatan, tercatat ada 15 kasus hepatitis akut yang ditemukan.
Menanggapi itu, beberapa kabupaten/kota sudah mengeluarkan kebijakan dan imbauan sebagai langkah antisipasi.
Baca juga: Venue Cabor Renang ASEAN Para Games Belum Siap dan Masih Berupa Tanah.
Baca juga: Berangkat ke Vietnam, Dua Atlet Asal Jepara Ditarget Bisa Sumbang Medali di Ajang SEA Games 2021
Baca juga: Nia Daniati Lahirkan Anak Kembar Tiga Berjenis Kelamin Laki-laki, Ini Kata Suaminya
Seperti Pemerintah Kabupaten Brebes yang sementara waktu memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi siswa SD dan SMP.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindipora) Kabupaten Brebes, Caridah mengatakan, PJJ dilakukan sebagai langkah antisipasi seusai libur Hari Raya Idul Fitri.
Sekaligus mengantisipasi adanya kasus hepatitis akut misterius yang belum diketahui penyebabnya.
Sementara PJJ diterapkan selama empat hari, pada Senin- Kamis (9-12/5/2022).
"PJJ ini karena Kabupaten Brebes ada wilayah perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Dan juga adanya kasus hepatitis yang belum diketahui penyebabnya. Itu juga menjadi alasan," katanya, Selasa (10/5/2022).
Caridah mengatakan, di Brebes sendiri saat ini belum ditemukan adanya kasus hepatitis akut misterius.
Ia berharap, semoga tidak sampai ada kasus.
Ia juga mengimbau, agar satuan pendidikan serta orangtua lebih waspada dan memperhatikan kesehatan anak-anaknya.
Terutama harus menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Di Brebes, alhamdulillah sampai saat ini belum ada dan semoga tidak ada.
Sehingga kami mengimbau supaya ada kewaspadaan dan peningkatan promotif dan preventif untuk PHBS," pesannya.
Berbeda dengan Pemerintah Kota Tegal, pembelajaran tatap muka (PTM) langsung diterapkan seusai Hari Raya Idul Fitri.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tegal, Ismail Fahmi mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil observasi yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan.
Oleh karena itu, kegiatan belajar masih dengan sistem PTM.
Meski begitu, pihaknya mengimbau kepada satuan pendidikan untuk melakukan PHBS.
Termasuk agar melakukan pematauan, evaluasi dan edukasi kepada siswa untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Kami belum bisa mengeluarkan edaran terkait hepatitis karena memang masih diobservasi. Kami juga masih akan berkomunikasi secara intens denga Dinas Kesehatan," jelasnya.
Fahm juga mengimbau, orangtua untuk memantau kesehatan anak-anaknya seusai libur Hari Raya Idul Fitri.
Pastikan kondisi anak sehat dan tidak sakit.
"Jadi kalau merasa kurang sehat harus periksa ke dokter. Jika memang kurang sehat, orangtua boleh memilih agar anaknya belajar di rumah," pesannya. (fba)