Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Duka

Ini Profil Achmad Yurianto, Dokter Militer Mantan Jubir Penanganan Covid-19, Meninggal di Malang

Mantan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto meninggal dunia, Sabtu (21/5/2022) sekira pukul 18.58 di Malang Jawa Timur.

Editor: deni setiawan
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama
Mantan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kemenkes saat ini sedang berduka.

Mantan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto meninggal dunia, Sabtu (21/5/2022) sekira pukul 18.58 di Malang Jawa Timur.

Kabar duka tersebut pun telah terkonfirmasi melalui Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Widyawati.

Baca juga: Osman Syarief Direktur Poltekkes Kemenkes Bandung dan Istri Meninggal dalam Kecelakaan di Tol Kendal

Baca juga: Kemenkes Berduka, Achmad Yurianto Meninggal, Mantan Jubir Penanganan Covid-19 Ini Sakit Kanker Usus

Baca juga: Respons Kemenkes Soal Tudingan Amerika Aplikasi PeduliLindungi Langgar HAM

Baca juga: RSUD dr Soeselo Slawi Menuju Rumah Sakit Pendidikan, Guntur: Tahap Visitasi Penetapan Dari Kemenkes

Sebelum meninggal, Yurianto sempat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta karena kanker usus.

Dalam perawatannya, Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan itu sempat menjalani kemoterapi.

Nama Achmad Yurianto dikenal publik secara luas, utamanya sejak menjabat sebagai Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19.

Yurianto lahir di Malang, 11 Maret 1962.

Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga angkatan 1990.

Sejak mahasiswa, Yurianto sudah mulai dekat dengan dunia semi militer.

Ia menjadi Komandan Resimen Mahasiswa (Menwa) pada 1986-1988 dan bergabung dengan akademi militer setelah lulus.

Yurianto memulai karier di dunia militer sebagai Perwira Utama Kesehatan Daerah Militer V Brawijaya.

Sempat dipindah tugas ke beberapa daerah di Tanah Air, Yurianto cukup lama menjadi dokter anggota militer.

Karier Yurianto mulai meningkat ketika menjadi Wakil Kepala Rumah Sakit tingkat II Dustira, Cimahi Jawa Barat pada 2006.

Ia juga sempat menjabat sebagai Wakil Kepala Kesehatan Daerah Militer IV Diponegoro Semarang pada 2008.

Lalu Kepala Kesehatan Daerah Militer XI Pattimura Ambon Maluku pada 2009 dan Kepala Dinas Dukungan Kesehatan Operasi Pusat Kesehatan TNI pada 2011.

Karier Yurianto di Kemenkes dimulai pada 2015.

Saat itu, Yurianto diminta Nila Moeloek yang menjabat sebagai Menteri Kesehatan untuk menjabat posisi Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes.

Jabatan itu diemban selama sekira 4 tahun, hingga pada pertengahan 2019 Yurianto dipercaya menjabat Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes.

Selanjutnya, awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Yurianto ditunjuk sebagai Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19.

Penunjukan itu dilakukan secara resmi pada 3 Maret 2020, sehari setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia.

Sejak saat itulah nama Yurianto dikenal masyarakat luas.

Setiap sore, wajahnya menghiasi layar kaca untuk menyampaikan informasi terbaru mengenai penanganan virus corona di Tanah Air.

Tak lama, Yurianto ditunjuk sebagai Direktur Jenderal P2P Kemenkes.

Ia ditunjuk oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pada 9 Maret 2020.

Namun, pada 21 Juli 2021 jabatan Yurianto sebagai Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 berakhir.

Saat itu, Presiden Joko Widodo membubarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan menggantinya dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sehingga terjadi pergantian posisi pada jabatan juru bicara.

Meski demikian, sebagai Dirjen P2P Kemenkes, Yurianto tetap bersinggungan dengan penanganan Covid-19.

Namun, jelang akhir Oktober 2020, Yurianto meninggalkan jabatan Dirjen P2P Kemenkes.

Terhitung sejak 23 Oktober 2020, ia dilantik Menteri Kesehatan Terawan Agus Purwanto sebagai Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi.

Setelah 4 bulan menjabat menjadi staf ahli menteri, Yurianto didapuk sebagai Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan.

Presiden Joko Widodo melantik Achmad Yurianto dilantik di Istana Negara, Jakarta, Senin (22/2/2021) bersama 6 anggota Dewan Pengawas BPJS Kesehatan dan 9 Direktur BPJS Kesehatan.

Penetapan Dewan Pengawas dan Direktur BPJS Kesehatan ini dituangkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 37 Tahun 2021.

"Tugas berat tentunya harus segera kami jalankan karena BPJS Kesehatan ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk membangun sistem Kesehatan membangun kesehatan secara nasional," kata Yurianto. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Profil Achmad Yurianto, Dokter Militer yang Jadi Jubir Pertama Penanganan Covid-19"

Baca juga: Tips Astra Motor Jateng, Ganti Shock Breaker Motor Matic Tak Bisa Asal-asalan, Simak Penjelasan Ini

Baca juga: Kenaikan Tarif PDAM Kota Salatiga, Berlaku Mulai 1 Juni 2022, Samino: Masih Sangat Murah

Baca juga: Disdikbud Karanganyar: Jam Belajar Penuh Diterapkan Mulai Tahun Ajaran Baru

Baca juga: Senangnya Fiona Hoggart Akhirnya Bisa Sambangi UKSW Salatiga, Sudah Diketahui Dirinya Sejak 1980

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved