Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjir Rob Semarang

3 Titik Tanggul Jebol, Penyebab Banjir Rob Parah di Semarang, Ketinggian Air Capai 2,1 Meter

Air laut masuk seperti air bah dan merendam semua perusahaan industri di Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyebutkan ada tiga titik tanggul jebol yang menyebabkan banjir rob di Semarang menjadi cukup parah.

Tiga titik tanggul jebol itu dua di antaranya berada di Lamicitra Kawasan Industri Pelabuhan Tanjung Emas dan satu lagi berada di RW 01 Ujung Seng. 

Upaya perbaikan tanggul jebol di RW 01 Unjug Seng sudah dilakukan karena air sudah mulai surut.

Baca juga: Mbah Muhari Nemu Rejeki dari Banjir Rob Semarang, Sehari Rp 1 Juta

Baca juga: 7 Pasar Hewan Kabupaten Semarang Ditutup Sampai 6 Juni, 10 Sapi Positif Penyakit Mulut dan Kuku

Baca juga: Aksi Bobol Rumah di Bringin Semarang Terekam CCTV, Hasil Curian Buat Beli Mobil, Pelaku Residivis

Baca juga: Hendi Pantau Distribusi BLT Minyak Goreng Untuk PKL dan Warung di Semarang

Perbaikan sementara menggunakan sandbang atau karung berisi pasir untuk dibuat kisdam.

Dia berharap, ini bisa mengatasi jika air rob masih tinggi. 

Sedangkan, tanggul jebol yang berada di Lamicitra belum dapat dilakukan perbaikan, mengingat pasang rob masih tinggi.

Perbaikan dimungkinkan masih menunggu surut.

BBWS, DPU, dan Pemprov Jateng akan segera melakukan perbaikan jika kondisi telah surut. 

"Di Lamicitra ada dua titik."

"Satu lagi terpisah di Ujung Seng," sebut Hendi, sapaannya kepada Tribunjateng.com, Selasa (24/5/2022). 

Jebolnya tanggul di tiga titik tersebut menyebabkan banjir rob yang cukup parah di wilayah Semarang Utara dan Semarang Timur.

Hendi mengatakan, ketinggian pasang rob mencapai 2,1 meter saat diukur oleh BMKG dan DPU Kota Semarang.

Padahal, Semarang sempat mencapai puncak rob setinggi 1,84 meter pada Juni 2020.

Itu pun sudah meluas hingga Jalan Kaligawe Semarang

"Ini sampai 2,1 meter."

"Karena kekuatan tekanan dasyat di Lamicitra, tembok yang berfungsi sebagai tanggul jebol."

"Akhirnya air laut masuk seperti air bah dan merendam semua perusahaan industri di Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang," jelasnya. 

Menurutnya, perlu ada penanganan untuk menyelesaikan persoalan rob di Kota Semarang secara jangka panjang.

Pihaknya pun sudah berdiskusi dengan BBWS dan instansi terkait lainnya.

Diakuinya, memang untuk melakukannya diperlukan pembiayaan yang cukup besar, semisal membangun tanggul laut. 

Saat ini, tanggul laut di Semarang setinggi 2 meter.

Sedangkan, puncak rob mencapai 2,1 meter.

Maka, perlu peninggian tanggul laut untuk mengantisipasi adanya puncak rob yang lebih tinggi. (*)

Baca juga: Update DBD di Karanganyar, Kasus Menurun Tapi Angka Kematian Meningkat, Ini Data Rincinya

Baca juga: Mbah Muhari Nemu Rejeki dari Banjir Rob Semarang, Sehari Rp 1 Juta

Baca juga: Habib Syech Bersholawat di Kemukus, Markas Pesugihan dan Seks Bebas di Sragen

Baca juga: Kasus Penyalahgunaan Solar Subsidi Pati, Kabareskrim Sampai Geleng-geleng: Kasus Terbesar

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved