Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Tawarkan Tembok Laut Raksasa, Solusi Tanggulangi Banjir Rob di Teluk Semarang

Satu di antara sekian solusi untuk menanggulangi rob di Teluk Semarang, selain sabuk pantai adalah tembok laut raksasa (Giant Sea Wall).

Penulis: galih permadi | Editor: m nur huda
KOMPAS.com/M ZAENUDDIN
Warga melintas di areal tanggul laut, Muara Baru, Jakarta Utara, Sabtu (12/10/2019). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengambil alih pembangunan segmen tanggul laut National Capital Integrated Coastal Development ( NCICD) di utara Jakarta. 

Intinya, ia membendung lautan dengan tanah yang dikeruk dari sungai.

Tujuannya agar air laut tidak masuk ke daratan. Lalu, dalam sistem itu juga ada danau buatan atau reservoir yang nantinya menampung air sungai yang sudah bersih karena sudah tidak bercampur dengan air laut. Tanah yang digunakan untuk membendung laut itu menurut perkiraannya (hanya untuk Semarang) bisa mencapai 4.250 hektare.

Tanah itu bisa digunakan untuk beberapa infrastruktur mulai dari bandara bahkan pelabuhan samudra. Daratan baru pun akan muncul di pinggir pantai akibat pembendungan itu.

"Lalu nasib nelayan bagaimana? Mereka bisa tetap melaut dengan sistem buka tutup danau buatan. Lalu air baku yang bersih itu bisa untuk mereka usaha perikanan, dan wisata air serta sebagainya," ucapnya.

Air baku itu bisa juga untuk komoditi berjualan. Semarang bisa jadi pusat air baku dunia dengan adanya reservoir tersebut. Tidak hanya itu, posisi geografis Indonesia di peta dunia, khususnya Semarang dan Jateng bisa menguntungkan. Jika Pelabuhan Samudra dengan kedalaman 25 meter terbangun, Kota semarang bisa jadi pelabuhan tingkat dunia.

Para negara di sebelah utara Indonesia yang ingin mengirim barang lewat laut ke bagian selatan bumi bisa mengakses lewat Jateng. Barang datang di Pelabuhan Tanjung Emas, kemudian diantar ke selatan Jawa (Paciran), kemudian berlayar ke bagian selatan Bumi.

"Indonesia bisa kaya raya, makmur, jadi sekali lagi saya bilang Dam Lepas Pantai hanya satu sistem kecil dari sebuah sistem yang besar," tuturnya.

Apa Dam Lepas Pantai bakal membuat proyek yang sudah ada semisal Waduk Jatibarang hingga Banir Kanal Barat sia-sia? Menurutnya tidak karena bagaimanapun juga adanya waduk, embung hingga pompa masuk dalam perencanaan jangka menengah hingga panjang Dam Lepas Pantai. "Silakan diteliti saja," katanya.

Sebenarnya dalam rancangannya ia membuat Dam Lepas Pantai mulai dari Kendal hingga Jepara. Namun, ada rancangan khusus Kota Semarang dengan nilai Rp 10 triliun, dalam jangka pembangunan lima tahun.(tribunjateng.com/gpe/TRIBUN JATENG CETAK)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved