Banjir Rob Pekalongan
Tiga Hari Bencana Banjir Rob Pekalongan, Status Tanggap Darurat Belum Ditetapkan, Ini Alasannya
Wali Kota Pekalongan menyebutkan, untuk melakukan pencanangan tanggap darurat bencana harus melewati beberapa kajian tertentu.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Pemkot Pekalongan belum menetapkan status tanggap darurat bencana.
Meski seperti diketahui, banjir rob merendam sejumlah daerah di Kota Pekalongan selama tiga hari terakhir ini.
Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid menegaskan, dengan adanya kejadian banjir rob ini, Pemkot terus memantau perkembangan terkini banjir rob.
Baca juga: 19.000 Warga di Kota Pekalongan Terdampak Banjir Rob
Baca juga: Update Banjir Rob di Kota Pekalongan, 350 Jiwa Masih Mengungsi
Baca juga: Berkah Banjir Rob Pekalongan, Warga Punguti Banyak Ikan Laut Terdampar Terbawa Ombak Pasang
Baca juga: Ini Lima Lokasi Pengungsian Warga Terdampak Banjir Rob Pekalongan
Saat ini, pihaknya belum menetapkan status tanggap darurat bencana.
"Kami belum menetapkan status tanggap bencana, karena status tanggap bencana ada tahapan dan kriterianya."
"Kejadian banjir rob ini belum masuk status tersebut."
"Hal ini yang menjadi masalah, jika belum menetapkan status tanggap bencana, anggaran bencana tidak bisa dikeluarkan," kata Achmad Afzan Arslan Djunaid kepada Tribunjateng.com, Rabu (25/5/2022).
Aaf panggilan akrabnya menyebutkan, untuk melakukan pencanangan tanggap darurat bencana harus melewati beberapa kajian tertentu.
Kajian tersebut seperti apakah bencana banjir berdampak pada sosial dan ekonomi masyarakat mengganggu keamanan serta kenyamanan masyarakat.
"Kami sudah komunikasi dengan BMKG perkiraan siklus gelombang tinggi."
"Bahwa hari ini rob yang paling besar."
"Besok semakin surut, mudah-mudahan ini benar."
"Kami juga tinjau pompa, hasilnya kurang maksimal walaupun pompa sudah berjalan lancar."
"Kami juga sudah komunikasi degan DPU, setelah rob ini surut, untuk menambal tanggul lebih kuat dan permanen."
"Karena, tadi ada masukan dari warga, bahwa ada tanggul yang memang tidak otot besinya."