Berita Pekalongan
Update Banjir Rob di Kota Pekalongan, 350 Jiwa Masih Mengungsi
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha mengatakan, ada 350 jiwa yang mengungsi akibat banjir rob ini
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Sejumlah lokasi yang berada di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara, Kecamatan Pekalongan Timur, dan Barat, Kota Pekalongan, Jawa Tengah terendam banjir rob atau air pasang sejak Senin (23/5/2022) sore hingga Rabu (25/5/2022).
Akibatnya ratusan jiwa yang terdampak banjir rob mengungsi.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha mengatakan, ada 350 jiwa yang mengungsi akibat banjir rob ini.
Ratusan warga yang mengungsi akibat banjir rob ini berada di 7 titik tempat pengungsian.
Baca juga: 8.000 Jiwa Lebih Terdampak Banjir Rob Semarang, Bantuan Pemerintah Terus Mengalir
Baca juga: 4.500 Warga Kendal Terdampak Banjir Rob, Air Laut Pasang Genangi 8 Desa/Kelurahan di Pesisir
Di antaranya, aula Kelurahan Degayu ada 52 jiwa, aula Kelurahan Tirto 127 jiwa, Masjid Khusnul Khulk Tirto ada 65 jiwa, Masjid Al Karomah ada 44 jiwa, markas PMI Kota Pekalongan ada 32 jiwa, dan TPQ At-taubah ada 30 jiwa.
"Banjir ini akibat adanya fenomena banjir pasang pesisir wilayah pantai utara bagian tengah dengan gelombang tinggi mencapai 1,2 meter mulai pukul 13.00-17.00 WIB, berdampak pada naiknya air laut melalui muara sungai di Kota Pekalongan baik Sungai Meduri, Sungai Loji, dan Sungai Banger dan Gabus," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha saat dihubungi Tribunjateng.com, Rabu (25/5/2022).
Selain itu juga, banjir ini rob ini juga melimpas ke ruas jalan Kota Pekalongan.
"Aliran sungai Meduri limpasan berdampak pada wilayah Kelurahan Pasirkratonkramat dan kelurahan Tirto ditambah dengan rusaknya tanggul di Gg 12 Tirto sepanjang 13 meter."
"Dampak ketinggian banjir rob bervariasi di antaranya, di Degayu ketinggian airnya mencapai 30-50 cm, Tirto mencapai 40-90 cm, Panjang Wetan mencapai 30-50 cm, Klego, Krapyak, dan Kauman dari 10-15 cm, Pasirkratonkramat 10-30 cm, Panjang Baru mencapai 20-30 cm, dan Gamer dari 5-20 centimeter," imbuhnya.
Pihaknya menambahkan, saat ini upaya yang dilakukan BPBD Kota Pekalongan dan tim gabungan yaitu monitoring dan patroli kesiapsiagaan, evakuasi warga terdampak, assesment dampak kebencanaan dan logistik kebutuhan.
Kemudian, koordinasi dengan lintas sektor terkait, mensiagakan dan aktivasi posko kebencanaan, melakukan pendataan awal serta menfasilitasi pengungsian, sapras pendukung pengungsian, dan melibatkan seluruh elemen terkait stakeholder kebencanaan TNI, Polri, OPD terkait dan unsur relawan kebencanaan lainnya.
Saat ini kondisi cuaca di Kota Pekalongan masih diguyur hujan dengan intensitas rendah dan tim gabungan masih bergotong royong membuat tanggul darurat Sungai Meduri yang jebol. (*)