Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Penyakit Mulut dan Kuku dalam Pandangan Koordinator Satgas Pengendalian PMK Undip Dian Wahyu

Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada heewan ternak tengah mewabah di Indonesia.

Penulis: amanda rizqyana | Editor: sujarwo
Dok. Humas Undip
Penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak dalam pandangan koordinator Satgas Pengendalian PMK Undip drh. Dian Wahyu Harjanti, Ph.D. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Penyakit mulut dan kuku (PMK) saat ini tengah mewabah di Indonesia.

Penyakit ini banyak menyerang hewan ternak dari mulai sapi, kerbau hingga domba atau kambing dan tergolong penyakit akut yang penyebarannya melalui infeksi virus dan mudah menular.

Dekan Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) Universitas Diponegoro (Undip), Prof. Dr. Ir. Bambang WHEP, MS., M.agr., membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian PMK Undip dengan koordinator drh. Dian Wahyu Harjanti, Ph.D.

Satu dari Tugas Pokok dan Fungsi (tupoksi) Satgas PMK tersebut ialah memberikan edukasi mengenai PMK dan sosialisasi kepada masyarakat bahwa PMK tidak ditularkan ke manusia karena bukan penyakit zoonosis, dan daging maupun susu aman untuk dikonsumsi.

Edukasi dan Sosialisasi kepada masyarakat tersebut dilaksanakan melalui forum temu virtual dengan peternak binaan FPP Undip dan masyarakat dan melalui media social.

drh. Dian menyampaikan penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit infeksi virus (family Picornaviridae) yang bersifat akut dan sangat menular pada hewan berkuku genap atau belah (cloven-hoofed).

Nama lain penyakit ini antara lain aphthae epizootica (AE), foot and mouth disease (FMD).

Virus PMK berukuran kecil berukuran sekitar 20 milimikron, tidak beramplop atau tanpa lapisan lemak, dan memiliki capsid yang kuat sehingga virus ini sangat tahan terhadap desinfektan yang cara kerjanya melarutkan lemak.

Berdasarkan sifat dan struktur virus tersebut tidak semua jenis desinfektan peka terhadap virus ini, dimana pada saat ini Kementerian Pertanian RI bekerjasama dengan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) segera merilis Standar Operasional Prosedur (SOP) panduan pencegahan dan penanganan PMK termasuk jenis desinfektan yang direkomendasikan.

Penyakit PMK ini tidak ditularkan ke manusia atau bukan penyakit zoonosis sehingga yang menjadi fokus pemerintah saat ini adalah jangan sampai penyakit ini menyebar antarternak yang peka dan jangan sampai manusia menjadi perantara atau penyebar kepada hewan yang peka.

Pada manusia sendiri, tidak menimbulkan penyakit, namun dampaknya adalah pada hewan peka.

Hewan yang peka terhadap PMK adalah sapi, kerbau, kambing, domba, rusa, babi, unta dan beberapa jenis hewan liar seperti bison, antelope, jerapah dan gajah.

PMK adalah penyakit hewan menular yang paling penting dan paling ditakuti oleh semua negara di dunia.

Penyakit ini dapat menyebar dengan sangat cepat dan mampu melampaui batas negara serta dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat tinggi.

Untuk kerugian ekonomi berupa kematian ternak dan tingginya angka kesakitan, adanya hambatan perdagangan, terganggunya industri turisme, operasional pemberantasan penyakit, serta gangguan terhadap aspek sosial budaya dan keresahan masyarakat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved