Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Harga Sapi Naik Gila-gilaan, Kalau Rendah Malah Curiga

Rumah Potong Hewan (RPH) Semarang kembali meningkatkan kewaspadaan dalam persiapan menyambut Hari Raya Iduladha, yakni terkait dengan penyebaran wabah

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: m nur huda
Rezanda Akbar D
Sapi di Peternakan Bulusari, Sayung, Demak. 

Kenaikan dimungkinkan masih terjadi hingga menjelang Hari Raya Iduladha.

"Terus terang di lapangan harga sapi ini naiknya 'gila-gilaan'. Kami belum berani memastikan harga. Untuk sekarang, kenaikannya itu bisa sekitar Rp 1 juta-Rp 1,2 jutaan dari tahun kemarin," jelasnya.

Menurut dia, kenaikan harga yang terjadi ini cukup wajar di tengah menipisnya pasokan dan adanya isu PMK yang merebak.

"Harga sapi pasti (mengalami) kenaikan, jadi harus selektif. Petani kalau sapi sehat dijual dengan harga tinggi, kalau ada harga rendah kami malah curiga, jangan-jangan ini sapi yang sakit. Itu kami waspadai," tukasnya.

Adapun, Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPDS) Semarang, Hery Setiawan sempat mengungkap kenaikan harga daging sapi menjelang Idulfitri yang terkait dengan pasokan dan dampaknyadi kemudian hari.

Saat menjelang Idulfitri, total kenaikan harga daging sapi tercatat Rp 12.000/kg, kemudian turun sebesar Rp 2.000 setelah Lebaran. Saat ini, pedagang daging di pasar-pasar menjual daging dengan kisaran Rp 135 ribu-Rp 140 ribu per kg.

"Harga daging sapi mencapai sekitar Rp 140 ribu. Dengan penurunan Rp 2.000, pedagang menyesuaikan, karena pedagang juga menjual daging berbeda-beda, ada yang bersih, semi kotor, dan lain sebagainya," terangnya.

Hery menyebut, kenaikan harga terjadi karena tingginya permintaan. Melonjaknya permintaan yang di luar perkiraan itu membuat banyak pedagang yang kehabisan stok sapi.

Hal itu membuat para pedagang terpaksa mengambil porsi sapi yang seharusnya dikeluarkan pasca Lebaran.

"Stok menipis karena (Lebaran-Red) kemarin (permintaan-Red) deras. Akhirnya barang yang harusnya dikeluarkan pasca-Lebaran dihabiskan kemarin," ungkapnya.

Ia berujar, pihaknya sebelumnya telah mencari pasokan sapi dari wilayah Jawa Timur. Namun, permintaan cukup tersendat karena adanya isu PMK di wilayah tersebut.

"Kami cari di Jawa Timur, mendapat informasi soal isu PMK. Jadi harus benar-benar steril, ke sini dalam kondisi sehat," imbuhnya. (idy)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved