Berita Purbalingga

Purbalingga Zero Kasus Frambusia, Buktinya Penghargaan Kemenkes Ini

Apresiasi dan terima kasih khususnya kepada kader kesehatan di tingkat desa yang menjadi mitra dan memantau dinamika kesehatan warga setempat.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
PEMKAB PURBALINGGA
Kepala Dinkes Kabupaten Purbalingga, Jusi Febrianto menerima penghargaan dari Kemenkes atas prestasinya dalam menghilangkan frambusia, di Mandalika NBT, Rabu (1/6/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Pemkab Purbalingga mendapat penghargaan dari Kementerian Kesehatan RI atas prestasinya dalam menghilangkan frambusia.

Frambusia adalah suatu infeksi bakteri jangka panjang (kronis) yang paling sering mengenai kulit, tulang, dan sendi. 

Penghargaan diterima Kepala Dinkes Kabupaten Purbalingga, Jusi Febrianto di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Rabu (1/6/2022). 

Baca juga: Pemkab Purbalingga Mulai Libatkan Ketua RT, Awasi Kualitas BNPT, Kalau Tak Sesuai Bisa Lapor Dinsos

Baca juga: 23 Desa di Purbalingga Dapat DAK dan Sanitasi untuk Penuhi Kebutuhan Air Bersih

Baca juga: Memperingati Bulan Gambar Nasional, Sebanyak 32 Karya Lukis di Purbalingga Ikuti Pameran

Baca juga: Bupati Tiwi Akan Panggil Distributor Terkait Harga Minyak Goreng Melebihi HET di Purbalingga

Kabar tersebut disampaikan Koordinator P2M Dinkes Kabupaten Purbalingga, Aji Sumbodo kepada Tribunjateng.com, Kamis (2/6/2022).

Aji mengatakan, Pemkab Purbalingga mjelalui Dinkes berkomitmen untuk zero kasus frambusia. 

Komitmen tersebut ditunjukkan saat tim penilai dari Kemenkes melakukan penilaian pada November 2021 tentang kasus frambusia di Kabupaten Purbalingga.

"Pemkab Purbalingga pada 31 Mei 2022 mendapatkan penghargaan dari Kemenkes untuk penanganan frambusia."

"Pemkab telah berkomitmen dan terbukti bisa menghilangkan frambusia di Kabupaten Purbalingga," katanya.

Dinkes Kabupaten Purbalingga juga akan selalu berkoordinasi dengan jajarannya untuk mencegah adanya frambusia mulai dari sosialisasi kepada masyarakat. 

Koordinasi dengan rumah sakit di bawah Pemkab Purbalingga, pusyankes swasta, organisasi profesi seperti IDI, dan juga secara berkala melakukan screening.

"Dari 58 orang yang kami lakukan screening, tidak ada yang kami temukan reaktif." 

"Sehingga kami bisa membuktikan bahwa Purbalingga sudah bebas dari frambusia,” ujarnya.

Dirinya menyampaikan apresiasi dan terima kasih khususnya kepada kader kesehatan di tingkat desa yang menjadi mitra dan memantau dinamika kesehatan warga setempat.

Dirinya berpesan kepada para kader untuk melaporkan dan berkoordinasi kepada pihak terkait jika menemukan kasus atau gejala frambusia di desanya.

"Laporkan segera apabila menemukan gejala seperti ruam yang membentuk kerak coklat, nyeri tulang sendi, benjolan atau kutil, dan gejala sejenisnya," katanya. (*)

Baca juga: Bupati Kudus Harap PPDB Tingkat SMA Bisa Mencakup Bina Lingkungan, Ini Alasan Hartopo

Baca juga: Kandang Komunal Disemprot Disinfektan, Jaga Stok Sapi Lokal Jelang Iduladha di Karanganyar

Baca juga: Minyak Goreng Curah di Pasar Jungke Karanganyar - Stok Aman dan Harga Stabil Rp 16.000 per Kilogram

Baca juga: BRT Trans Semarang Kembali Normal, Kapasitas Penumpang Sudah 100 Persen

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved