Berita Semarang

BRT Trans Semarang Kembali Normal, Kapasitas Penumpang Sudah 100 Persen

Kapasitas 100 persen di BRT Trans Semarang diberlakukan sejak adanya pelonggaran PPKM Level 1 untuk transportasi umum.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
Tribun Jateng/Reza Gustav
ILUSTRASI - BRT Trans Semarang sedang menaik-turunkan penumpang di shelter Pemuda, Semarang, Jawa Tengah. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Operasional bus rapid transit (BRT) Trans Semarang sudah kembali normal seperti sebelum pandemi Covid-19.

Badan Layanan Umum (BLU) Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Trans Semarang telah memberlakukan kapasitas 100 persen di dalam armada. 

Kepala BLU UPTD Trans Semarang, Hendrix Setyawan mengatakan, kapasitas 100 persen diberlakukan sejak adanya pelonggaran PPKM Level 1 untuk transportasi umum.

Baca juga: Diskominfo Kota Semarang Roadshow Lapor Hendi, Warga Ingin Sosialisasi Rambah Hingga Tingkat RT RW

Baca juga: Dampak Pencabutan Subsidi Minyak Goreng di Semarang, Harga Naik, Pembeli Mengeluh

Baca juga: Hoax Tanggul Lamicitra Tanjung emas Semarang Jebol, Begini Kondisi Sebenarnya: Aman Hanya Rembes

Baca juga: HOAX : Video Kecelakaan Beruntun Maut di Bandar Lampung Disebut di Dekat Kopi Eva Jambu Semarang

Meski demikian, pihaknya masih mewajibkan protokol kesehatan, baik di dalam armada maupun halte Trans Semarang.

Pengguna jasa tetap harus memakai masker.  

"Terkait sampai kapan penggunaan masker ini, kami masih menunggu sampai ada ketentuan lebih lanjut dari pusat," kata Hendrix kepada Tribunjateng.com, Kamis (2/6/2022). 

Sejak adanya pelonggaran untuk transportasi umum 100 persen, Hendrix berkata, penumpang BRT mengalami kenaikan.

Pengguna jasa bisa mencapai 30 ribu per hari.

Jumlah itu naik dari bulan-bulan lalu saat masih ada pembatasan dimana rata-rata hanya 15 ribu hingga 20 ribu penumpang per hari. 

"Kenaikan jumlah penumpang sekira 25-30 ribu orang per hari dari sebelumnya hanya rata-rata di angka 15-20 ribu orang per harinya," katanya. 

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, sudah banyak kelonggaran-kelonggaran aktivitas masyarakat.

Kegiatan-kegiatan sudah diperbolehkan dengan kapasitas 100 persen. 

"Secara kehidupan sudah mulai kembali seperti awal."

"Jauh lebih longgar sedikit, tapi karena sudah di level 1 jadi tidak begitu terasa bedanya," ujar Hendi, sapaanya kepada Tribunjateng.com, Kamis (2/6/2022). 

Dikatakan Hendi, adanya kelonggaran-kelonggaran aturan menandakan aktivitas masyarakat sudah mulai kembali kepada kehidupan normal.

Hanya saja, dia menekankan, kehidupan normal yang baru ini harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan.

Di sisi lain, dia terus mendorong masyarakat yang belum vaksin untuk segera mengikuti vaksinasi hingga booster. 

"Sudah mulai ada kelonggaran untuk kehidupan normal lagi, tapi catatannya kami mulai menerapkan kebiasaan dua hal."

"Yaitu disiplin prokes dan percepatan vaksin booster," tandasnya. (*)

Baca juga: Polres Tegal Tandatangani MoU dengan Lapas Kelas ll B Slawi, Antisipasi Peredaran Narkoba di Lapas

Baca juga: Objek Wisata Kemukus Terapkan E Ticket, PAD Tercatat Realtime

Baca juga: UKSW Salatiga Akan Menggelar Kuliah Tatap Muka 100 Persen

Baca juga: Pemkab Kudus Bikin Pelatihan Keterampilan Buruh Rokok, Anggaran dari DBHCHT

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved