Polisi Buru-buru Tutup Wahana Ontang-anting Semarang: Reskrim lidik dulu
Polsek Gayamsari menutup pasar malam Jolotundo akibat adanya wahana ontang-anting ambruk.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Polsek Gayamsari menutup pasar malam Jolotundo akibat adanya wahana ontang-anting ambruk.
Penutupan tersebut sebagai langkah untuk melakukan penyelidikan.
"Ya kami tutup untuk keperluan penyelidikan," ucap Kompol Hengky Prasetyo kepada Tribunjateng.com di lokasi kejadian, Jumat (3/6/2022) malam.
Baca juga: Wahana Ontang-anting Semarang Ambruk, Korban Mayoritas Anak-anak Perempuan

Ia menyebut, tak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Hanya ada satu korban luka-luka.
Korban sudah mendapatkan perawatan medis.
"Iya tadi sudah dibawa pulang orangtuanya," paparnya.
Ihwal penyebab ambruknya wahana tersebut, mantan Kanit Reskrim Polsek Pelabuhan Tanjung Emas itu enggan berkomentar banyak.
"Iya nanti reskrim biar lidik dulu. Nanti pengelola kita periksa. Yang penting korban selamat," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, K (10) bocah perempuan menjadi satu korban dari wahana permainan Ontang-anting yang ambruk di lapangan Jolotundo, Sambirejo, Gayamsari, Kota Semarang, Jumat (3/6/2022) sekira pukul 20.30 WIB.
Bocil warga Tandang, Tembalang itu berada di lokasi kejadian bersama kedua orangtuanya.
"Iya kami baru mengunjungi kerabat sekitar sini. Lalu ke pasar malam bareng kerabat. Anak cewek saya nunjuk mau main ontang-anting," jelas ibu korban, Nur Syahada kepada Tribunjateng.com.
Ia mengaku, membayar Rp10 ribu selama lima menit untuk anaknya menikmati ontang-anting tersebut.
Di atas wahana itu lebih dari 10 anak usia SD dan SMP.