Harga Sayuran Pasar Bandarjo Ungaran Mulai Merangkak Ikuti Cabai
Harga kebutuhan pokok pangan sayur mayur di Kabupaten Semarang terpantau mengalami kenaikan sejak awal Juni 2022 ini.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Harga kebutuhan pokok pangan sayur mayur di Kabupaten Semarang terpantau mengalami kenaikan sejak awal Juni 2022 ini.
Dari penelusuran Tribunjateng.com di Pasar Bandarjo Ungaran pada Kamis (9/6/2022) hari ini, diketahui harga sayur yang kenaikannya paling tinggi yaitu sawi dan bayam.
“Sawi sekarang per ikatnya bisa sampai Rp 9 ribu, tapi kadang bisa saya jual sekitar Rp 7 ribu sampai 8 ribu tergantung bagusnya sayuran itu. Karena kadang pembeli jadi tidak jadi beli sayur dagangan saya, terpaksa saya kurangi keuntungan saya,” ungkap seorang pedagang di Pasar Bandarjo, Munawaroh kepada Tribunjateng.com.
Ia sendiri sebelumnya menjual sawi per ikatnya pada harga Rp 4 ribu.
Untuk harga cabai, Munawaroh mengatakan bahwa cabai rawit kini mencapai Rp 90 ribu.
“Namun saya lagi tidak jual, mahal juga,” sambungnya.
Sementara itu, seorang pedagang di Pasar Babadan Ungaran, Masduki, mengeluhkan harga bayam yang tinggi.
“Ya sama sekitar Rp 7 ribu sampai Rp 9 ribu,” katanya.
Menurutnya, naiknya harga-harga sayur tersebut berkaitan dengan kesulitan panen yang dialami para petani.
Meskipun demikian, stok yang Munawaroh dan Masduki miliki terpantau masih mencukupi atau cenderung banyak.
Sebagai informasi, selain sayur-sayur tersebut yang mengalami kenaikan harga, kebutuhan bahan pangan lain juga mengalami hal serupa belakangan ini.
Beberapa bahan pangan yang mengalami kenaikan harga yakni daging ayam serta telur ayam.
Masduki mengatakan, daging ayam di kiosnya ia jual seharga Rp 40 ribu per kilogramnya.
Sementara itu, untuk telur ayam mengalami kenaikan harga dan saat ini mencapai sekitar Rp 28 ribu per kilogram.
“Ini menurut saya hebohnya lebih dari bulan puasa kemarin, hampir semua kebutuhan pokok naik,” ujarnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (7/6/2022) lalu. (*)