Berita Karanganyar
Cairan Mikroba Disemprotkan ke Sapi Terindikasi PMK, Ini Tujuan Dispertan PP Karanganyar
Ada 90 sapi yang mengalami gejala PMK seperti mulut berlendir, napsu makan menurun, dan kuku kaki sapi sakit yang terdata di Tasikmadu Karanganyar.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Petugas Dispertan PP Kabupaten Karanganyar menyemprotkan cairan mikroba ke sapi yang terindikasi penyakit mulut dan kuku (PMK) di kandang komunal wilayah Desa Pandeyan, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jumat (10/6/2022).
Kabid Peternakan Dispertan PP Kabupaten Karanganyar, Heri Sulistyo menyampaikan, dinas telah mendirikan posko PMK bertempat di kantor dinas guna menindaklanjuti keluhan dari para peternak terkait penyakit itu.
Baca juga: Bos Pabrik Triplek Karanganyar Merugi Rp 2,5 Miliar, Polisi Pastikan Penyebabnya Korsleting
Baca juga: Pocong, Kuntilanak, Genderuwo Ikutan Festival Memedi Sawah Embung Setumpeng Karanganyar
Baca juga: Inilah 7 Kecamatan di Karanganyar dengan Kasus Sapi Terindikasi Penyakit Mulut dan Kuku
Baca juga: Dua Emak-emak di Karanganyar Tercebur Sumur Sedalam 12 Meter, Beruntung Warga Dengar Teriakan Mereka
Di kandang komunal tersebut, ada 90 sapi yang mengalami gejala PMK seperti mulut berlendir, napsu makan menurun, dan kuku kaki sapi sakit.
Dinas mendapatkan laporan adanya sapi yang mengalami gejala PMK tersebut pada Jumat pekan lalu.
"Mulut melepuh, rusak sudah selesai disemprot."
"Tinggal kaki (kuku) kami berikan treatment caranya."
"Diberi semprotan cairan mikroba, nantinya akan kami amati 3-7 hari seperti apa perkembangannya," katanya kepada Tribunjateng.com, Jumat (10/6/2022).
Pihaknya telah memberikan 8 liter cairan mikroba guna penanganan sapi yang mengalami gejala PMK di kandang tersebut.
Hingga saat ini napsu makan ternak di kandang komunal tersebut telah membaik.
Para peternak tinggal fokus penanganan pada kuku kaki sapi.
Dia mengimbau peternak supaya tidak berlebihan memberikan makan kepada sapi kendati napsu makan sapi sudah membaik.
"Yang perlu diperhatikan ketika sapi sudah mau sembuh, napsu makan mulai meningkat diberi makan secukupnya saja, karena jantung belum kuat," ucapnya.
Mengingat saat ini kebutuhan obat-obatan, antibiotik, dan disinfektan mengalami peningkatan dalam penanganan PMK, lanjutnya, dinas telah mengajukan usulan untuk pengadaan obat-obatan.
Sebelumnya dinas telah mendapatkan bantuan disinfektan dari pihak Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI).
"Karena penyakit ini mendadak belum dianggarkan."