Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wawancara Khusus

Sekretaris Muslimat NU Kota Semarang Maksimalkan Potensi Banyak Ormas dengan Silaturahmi

Kami bareng-bareng punya kegiatan. Belum lama ini, kami mengadakan Ormas Awards.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rustam aji
tribun jateng
Koordinator Bidang Sosial Budaya FKSB Kota Semarang yang juga Sekretaris Muslimat NU Kota Semarang, Dwi Supratiwi hadir di Studio Tribun Jateng dalam acara Tribun Topic. 

TRIBUNJATENG.COM - FKSB atau Forum Komunikasi Ormas Semarang Bersatu menjadi wadah bagi ormas-ormas di Kota Semarang untuk bersinergi bersama menjadikan Kota Semarang semakin hebat.

Koordinator Bidang Sosial Budaya FKSB Kota Semarang yang juga Sekretaris Muslimat NU Kota Semarang, Dwi Supratiwi hadir di Studio Tribun Jateng dalam acara Tribun Topic.

Dipandu oleh host Elyn Windiyastuti, Mbak Tiwi demikian panggilan akrabnya menjabarkan tentang FKSB dan apa saja kiprahnya di Kota Semarang.

Video Tribun Topic telah tayang di media sosial Tribunjateng, dan kali ini disajikan kepada pembaca Tribun Jateng yang disadur oleh reporter Eka Yuliyanti Fajlin. Berikut petikan wawancaranya.

Mbak Tiwi sekarang sibuk apa?

Saya sibuk di bidang sosial. Selain di FKSB dan Muslimat NU, kebetulan saya termasuk tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) yang mengurusi 26 penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), antara lain warga miskin, orang telantar, pengemis, gelandangan, difabel, dan lain-lain.

FKSB itu apa ya Mbak?

FKSB adalah Forum Komunikasi Ormas Semarang Bersatu. Forum ini dibentuk sejak 2015 oleh sekumpulan organisasi masyarakat yang ada di Kota Semarang.

Dulu, Mas Arnaz Agung Andrarasmara (Ketua Kadin dan Ketua Baznas Kota Semarang) yang membentuk. Saat itu, ada pemikiran bahwa ormas bisa bersinergi bersama untuk Kota Semarang semakin hebat.

FKSB ini hanya ada di Semarang. Mudah-mudahan ini bisa jadi pilot project untuk kota-kota lainnya.

Apa tujuan FKSB?

Menjalin silaturahmi. Selama ini, ormas sibuk dengan kegiatan masing-masing, ngopeni sendiri-sendiri tanpa mengetahui ormas lain punya potensi sumber yang lainnya. Jadi, silaturahmi ini penting, bisa menambah pengetahuan, saudara.

Siapa saja yang ikut FKSB?

Sudah ada sekitar 80 ormas yang tergabung. Bahkan kemarin saat Ormas Awards ada 108. Ada ormas dan komunitas. Ormas terdaftar 65, kemudian ada komunitas lain ikut gabung FKSB.

Apa kegiatan FKSB?

Banyak. Kita kerja sama dengan Kesbangpol. FKSB mendapat support dari Kesbangpol untuk mengadakan agenda.

Kami bareng-bareng punya kegiatan. Belum lama ini, kami mengadakan Ormas Awards.

Ini digelar tiga tahun sekali. Kita juga mengadakan dialog kebangsaan, forum diskusi, dan lain-lain.

Bagaimana menjaga toleransi antarormas?

Niat FKSB menjalin silaturahmi. Nanti timbul rasa toleransi. Kami melatih adanya toleransi.

Tidak ada kerusuhan. Ormas bersatu padu, tidak ada tawuran, demo tidak ada yang sampai rusuh. Kita sudah ada toleransi, menghormati, menyayangi.

Apa peran FKSB untuk ormas?

Ini kaitannya dengan skill. Di FKSB mau apa? Menularkan ilmu agama, sosial, atau lainnya. Di sisi lain, ada Lindu Aji, Miksemar. Banyak sekali yang ditularkan.

Apalagi, masalah difabel, FKSB juga menjembatani itu. Saya sebagai koordinator bidang sosial sering mengadakan kegiatan diskusi, layanan yang diberikan seperti apa, fasos, fasum bagaimana, sampai persoalan naik bus, apakah bisa diakses difabel.

Bagaimana peran sebagai Sekretaris Muslimat NU?

Kami saling memberi dan menerima. FKSB sebagai penyambung lidah teman-teman yang ada di muslimat. Kita punya bidang sosbud, pendidikan.

Di pendidikan, punya 60 PAUD dan TK. Kami ingin mencerdaskan kehidupan bangsa.

Banyak ormas, apakah pernah debat?

Pasti. Perbedaan pendapat wajar tapi di forum harus ada titik temu, ada benang merah yang diambil kesimpulan. Tidak ada diskusi berbeda pendapat sampai berlarut-larut.

Perbedaan pendapat wajar. Di muslimat itu jadi ghiroh atau semangat. Kalau tidak ada perbedaan pendapat tidak maju. Kita ambil sisi positifnya saja.

Kalau bisa musyawarah mufakat kenapa harus voting dalam menentukan sesuatu.

Ada pesan untuk pembaca?

Saya berpesan jangan pernah berhenti berbuat baik. Segala sesuatu kalau kita niati dengan baik Insyaallah berhasil dengan baik. Nanti akan barokah di dunia dan akhirat. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved