Berita Kudus
Latih Kerjasama, SMPN 5 Kudus Gelar Kompetisi Mobile Legend Antar Kelas
Siswa SMPN 5 Kudus mengikuti kompetisi Mobile Legend yang diikuti sedikitnya 16 tim, pada hari Senin (13/6/2022).
Penulis: raka f pujangga | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - SMPN 5 Kudus menggelar kompetisi Mobile Legend yang diikuti sedikitnya 16 tim, pada hari Senin (13/6/2022).
Setiap tim yang terdiri dari lima orang dan satu orang cadangan tersebut mewakili kelasnya masing-masing.
Kepala SMPN 5 Kudus, Abdul Rochim menjelaskan, peserta yang mengikuti kompetisi tersebut berasal dari kelas 7 dan 8.
Masing-masing kelas mengirimkan perwakilannya yang dinilai paling menguasai permainan e-sport tersebut.
"Mereka sendiri yang mengatur siapa yang akan bermain mewakili kelasnya masing-masing," ujar dia.
Abdul menjelaskan, digelarnya kompetisi e-sport itu merupakan permintaan dari siswa-siswanya.
Daripada melarang anak bermain Mobile Legend, kata dia, lebih baik mengarahkan pada hal yang positif.
"Karena mau dilarang bermain game, anak tetap main. Daripada dilarang, lebih baik diarahkan. Apalagi sekarang e-sport sudah masuk cabang olahraga," ujarnya.
Menurutnya, positifnya permainan tersebut dapat melatih kerjasama antar pemain, karena tidak bisa bermain tunggal.
"Positifnya dari game ini yang pertama dapat melatih kerjasama tidak bisa sendirian," ujar dia.
Kemudian kedua, hal positif lainnya dapat melatih komunikasi antar pemain dalam membuat strategi mengalahkan lawannya.
Menurutnya, tanpa strategi yang matang dari pemain maka akan sulit memenangkan pertandingan.
"Strategi itu harus dikomunikasikan, jadi hal positif dari game ini. Negatifnya paling kecanduannya," ujar dia.
Meskipun demikian, masih ada orang tua yang masih mempertanyakan alasan sekolah mengizinkan kompetisi itu.
Namun pihaknya sudah menerangkan kepada orang tua terkait alasan sekolah yang mengizinkan pertandingan e-sport Mobile Legend.
"Ada orang tua yang mempertanyakan juga, tapi sudah kami berikan penjelasan," ucapnya.
Pertandingan tersebut juga dapat disaksikan secara langsung lewat akun Youtube SMP 5 Kudus.
Guru Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK), Muhammad Daffa Nugraha menjelaskan, setiap pemain bebas menggunakan skin sesuai keinginan.
Namun, pemain dilarang untuk berbicara kotor atau mengejek lawan pemain yang kalah.
"Apabila melanggar bisa didiskualifikasi langsung. Baik itu berbicara langsung atau lewat komentar," kata dia.
Pemenang, akan mendapatkan hadiah berupa diamond yang berkaitan dengan game Mobile Legend.
Sementara itu, Devdan Haidar, siswa kelas 7A menyambut baik pertandingan tersebut karena bisa menambah semangat belajar.
"Ada kompetisi ini jadi penambah semangat juga, bisa memotivasi saat ke sekolah," ujar dia.
Pada kompetisi ini, dia tidak ikut bertanding karena bertugas menjadi komentator permainan.
Dalam sistem kompetisi ini menggunakan sistem gugur satu kali pertandingan. Sehingga tim yang kalah tidak akan bisa melanjutkan babak berikutnya.
"Sistem gugur, satu pertandingan. Perkiraan sekitar 30 menit setiap pertandingannya," ujar dia. (raf)
Baca juga: Sebentar Lagi Main, Ini Link Live Streaming PSIS Semarang Vs Persita Tangerang Piala Presiden 2022
Baca juga: Inilah Wajak Sopir Truk Pelaku Tabrak Lari di Jalan Kaligawe, Ini Pengakuannya Saat kejadian
Baca juga: Bisa Diurus Lewat WA, Ini Langkah Mengganti KTP Hilang di Blora
Baca juga: Persis Solo Punya Wonderkid Berpotensi Luar Biasa Zanadin Fariz, Jacksen Puji Mentalnya
